Jakarta (ANTARA News) - Banjir yang menerjang Ibukota Jakarta, pada Jumat (1/2) mengakibatkan tiga orang warga meninggal dunia dan ribuan warga lainnya mengungsi. Demikian diungkapkan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan Rustam S Pakaya kepada ANTARA News, di Jakarta, Sabtu. Ketiga korban meninggal karena hanyut terseret banjir yaitu, Fahmi bocah laki-laki berumur tiga tahun, warga Keluruhan Kebun Jeruk RT 06, Jakarta Barat. Kemudian, Poniyem, perempuan usia 50 tahun, warga Kelurahan Kembangan Utara RT 04/01, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, dan Yuyarnel laki-laki 20 tahun, warga Kelurahan Kota Bambu Utara RT02/RW, Kecamatan Palmerah. Menurut Pakaya, selain menelan korban jiwa, banjir tersebut juga mengakibatkan ribuan warga Ibukota mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam air. Di wilayah Jakarta Barat, warga yang mengungsi tercatat 360 orang, di Jakarta Timur sekitar 2.000 orang, dan di Jakarta Pusat 600 orang. "Lokasi pengungsian umumnya adalah sekolah, rumah ibadah, dan tempat-tempat yang telah disediakan Pemda DKI Jakarta," katanya. Terkait penanganan kesehatan bagi warga pengungsi itu, ia menuturkan, Satkorlak Pemda DKI telah memberikan obat-obatan, dan makanan, termasuk bantuan sejumlah perahu karet. Hingga Sabtu pukul 13.00 WIB, cuaca di Ibukota Jakarta mendung. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mencatat, ibukota Jakarta dan sejumlah wilayah di sekitarny , sejak Sabtu siang hingga malam hari akan turun hujan yang merata dengan durasi panjang, meski intensitasnya ringan. Menurut data Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, hingga Sabtu siang masih terdapat 26 titik genangan air, meski ketinggiannya semakin surut dibanding sehari sebelumnya. Jumlah titik genangan air sudah turun drastis dibanding sebelumnya yang mencapai 140 titik dengan ketinggian hingga mencapai satu meter. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008