Jakarta (ANTARA News) - Volume ekspor CPO selama Desember 2007 mengalami peningkatan tinggi, yaitu sekitar 130 persen atau mencapai 2,34 juta ton, setelah kinerjanya pada November 2007 sempat anjlok.
"Volume ekspor golongan lemak hewan dan nabati (99 persen berupa CPO) selama November 2007 sebanyak 880.987 ton. Pada Desember naik luar biasa menjadi 2.340.664 ton atau mengalami kenaikan 130 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS), Ali Rosidi, di Jakarta, Jumat.
Peningkatan ekspor CPO itu mendorong pertumbuhan ekspor 2007 hingga mencapai 113,99 miliar dolar AS atau mengalami pertumbuhan 13,09 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kenaikan ekspor itu terjadi lebih banyak karena faktor harga,"ujarnya.
Pertumbuhan ekspor nonmigas 2007 tercatat sebesar 91,94 miliar dolar AS atau tumbuh 15,51 persen yang artinya sedikit melampaui target pemerintah 14,5 persen.
Nilai ekspor nonmigas paling besar terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 10,231 miliar dolar AS, kelompok bahan bakar mineral sebesar 107,2 juta dolar AS, serta kelompok karet dan barang dari karet sebesar 8,9 juta dolar AS.
Sementara itu, total ekspor bulan Desember 2007 mencapai 10,86 miliar dolar AS atau mengalami peningkatan 10,71 persen dibanding November 2007. Namun, jika dibandingkan dengan pencapaian ekspor Desember 2006 peningkatannya sebesar 13,05 persen.
Ekspor nonmigas selama Desember 2007 mencapai 8,36 miliar dolar AS atau naik 8,06 persen dibanding November 2007 dan naik 8,3 persen dibanding Desember 2006.
Peningkatan ekspor terbesar terjadi pada kelompok lemak dan minyak hewan/nabati 975,3 juta dolar AS.
Ekspor nonmigas ke AS selama Desember mencapai 1,03 miliar dolar AS, Jepang 858 juta dolar AS, Uni Eropa 1,28 miliar dolar AS.
BPS mencatat nilai impor Indonesia Desember 2007 mencapai 6,80 miliar dolar AS atau menurun 9,70 persen dibanding November 2007 yang sebesar 7,54 miliar dolar AS.
Meski demikian, total impor Januari-Desember 2007 mencapai 74,40 miliar dolar AS atau meningkat 21,84 persen dibanding periode yang sama tahun 2006 yang sebesar 61,07 miliar dolar AS.
Nilai impor nonmigas terbesar terjadi pada mesin/pesawat mekanik dengan nilai 9,33 miliar dolar AS atau 17,76 persen dari total impor nonmigas selama 2007.
Nilai impor nonmigas selama Desember 2007 turun 13,74 persen yaitu 4,42 miliar dolar AS dibanding impor November 2007, sedangkan selama Januari-Desember 2007 mencapai 52,52 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 24,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan impor migas Desember 2007 mencapai 2,39 miliar dolar AS atau menurun 1,09 persen dibanding impor November 2007, sedangkan selama Januari-Desember 2007 mencapai 21,88 miliar dolar AS atau meningkat 15,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar ditempati oleh Cina dengan nilai 7,95 miliar dolar AS (15,14 persen), diikuti Jepang 6,46 miliar dolar AS (12,30 persen) dan Amerika Serikat 4,71 miliar dolar AS (8,98 persen). Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 21,42 persen dan Uni Eropa sebesar 14,57 persen.
Menurut golongan penggunaan barang, impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Januari-Desember 2007 meningkat masing-masing sebesar 39,80 persen dan 19,83 persen dibanding periode yang sama tahun 2006. Sedangkan impor barang modal meningkat sebesar 22,89 persen.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008