Jakarta (ANTARA News) - Inflasi Januari 2008 yang mencapai 1,77 persen tergolong paling tinggi selama empat tahun terakhir, terutama didorong oleh kenaikan harga di kelompok bahan makanan yaitu 2,77 persen dan kelompok sandang sebesar 2,31 persen serta di kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 2,02 persen.
"Memang kalau kita lihat beberapa waktu belakangan, khususnya untuk Januari, inflasi selalu di atas satu karena faktor yang mempengaruhi tidak hanya faktor internal seperti distribusi, tapi juga faktor global seperti harga pangan internasional seperti kedelai dan beras yang tinggi," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS), Ali Rosidi, di Jakarta, Jumat.
Selama lima tahun terakhir, inflasi bulan Januari selalu di atas satu persen. Pada Januari 2005 inflasinya sebesar 1,43 persen, Januari 2006 sebesar 1,36 persen, Januari 2007 sebesar 1,04 persen dan Januari 2008 sebesar 1,77 persen.
"Yang paling tinggi pada Januari 2002, yaitu 1,99 persen. Saya tidak ingat ada apa tahun itu, lalu turun, dan lima tahun terakhir 2005-2008 setiap Januari inflasi selalu di atas satu," tambahnya.
Kelompok bahan makanan menyumbang 0,74 persen dari inflasi Januari 2008. Beberapa komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, antara lain beras 0,27 persen, ikan segar 0,16 persen, tempe 0,16 persen, tahu mentah 0,13 persen, minyak goreng 0,07 persen, telur ayam ras 0,06 persen, daging ayam ras, susu bubuk, mie instan, tepung terigu dan daging sapi masing-masing 0,01 persen.
"Kedelai memang punya pengaruh kalau dilihat di sentra produksi kedelai seperti Jawa Timur seperti kota Malang dan Solo di Jawa Tengah, inflasi Januari 2007 lumayan tinggi hanya karena faktor kedelai. Untuk Januari 2008, harga tempe ikut naik, sumbangannya pada inflasi 0,29 persen dari tempe dan tahu,"jelasnya.
Kelompok makanan jadi menyumbang 0,34 persen dari total inflasi Januari 2008 yang didominasi oleh nasi beserta lauk (rames) dan mie masing-masing 0,09, kue kering berminyak 0,03 persen, roti manis, roti tawar, dan rokok kretek filter masing-masing 0,02 persen, donat, gado-gado, kue basah, martabak, gula pasir dan rokok kretek masing-masing 0,01 persen.
Dari 45 kota yang diamati, seluruhnya mengalami inflasi dan yang tertinggi terjadi di Palangkaraya sebesar 5,02 persen serta yang terendah di Manado sebesar 0.1 persen.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008