Jakarta (ANTARA News) - Target produksi perikanan budidaya di tahun 2007 tidak tercapai karena terbatasnya dukungan permodalan, sarana dan prasarana pendukung produksi, dan bajir. Menurut Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi (Pusdatin) Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Saut P Hutagalung, di Jakarta, Jumat, belum tercapainya target produksi perikanan budidaya tersebut salah satunya memang akibat dari terbatasnya dukungan bantuan permodalan, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), perbankan, maupun swasta. Kendala lain yang juga menghambat pencapaian produksi adalah terbatasna sarana dan prasarana pendukung produksi budidaya, seperti saluran tambak dan balai benih. Selain itu, musibah banjir juga menyebabkan kegiatan pembudiyaan ikan menjadi terganggu. Meskipun demikian, menurut dia, produksi perikanan budidaya pada periode 2003 hingga 2007 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 1.224.192 ton pada 2003 menjadi 3.088.800 ton pada 2007. Selama periode 2006-2007, katanya, produksi perikanan budidaya hanya naik 15,14 persen dari target 36.32 persen. Peningkatan produksi perikanan budidaya tersebut karena adanya kecenderungan yang mengarah pada penerapan teknologi yang lebih maju, perluasan areal budidaya, dan dukungan pengadaan berbagai jenis benih yang memadai jumlah dan mutunya, ujar dia. Karena itu, menurut dia, dalam upaya mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya perlu terus dibangun dan dikembangkan balai benih ikan sebagai mata rantai pertama dalam sektor produksi usaha budidaya ikan. Data sementara perkembangan produksi perikanan budidaya di tahun 2007 yang dimiliki oleh DKP menunjukkan perikanan budidaya laut mencapai 1.572.700 ton, perikanan budidaya tambak mencapai 724.900 ton, perikanan budidaya kolam 439.800 ton, perikanan budidaya kramba 64.700 ton, perikanan budidaya jaring apung 165.000 ton, dan perikanan budidaya sawah 121.700 ton.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008