Jakarta (ANTARA News) - Pengumuman inflasi BPS Jumat siang serta penguatan indeks global mendorong penguatan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 0,74 persen menjadi 2.848,821 pada penutupan Jumat. "Dari sisi internal, pengumuman inflasi yang sebesar 1,77 persen yang dianggap moderat turut mendorong penguatan, selain itu indeks global yang menguat diawali oleh indeks Dow Jones AS, Hangseng Hongkong, dan indeks Kuala Lumpur," kata analis PT Sinar Mas Securities, Alfiansyah, di Jakarta, Jumat. Ia menambahkan penguatan indeks juga didorong faktor penguatan rupiah. "Menguatnya rupiah juga menjadi sinyal positif bagi pelaku pasar," katanya. Nilai tukar rupiah menguat mencapai Rp9.190/9.195 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.258/9.291 per dolar AS atau naik 68 poin. Sedangkan efek pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 50 basis poin menjadi 3 persen, menurut dia, masih berlanjut. "Investor asing terus masuk ke pasar saham," katanya. Namun demikian pelaku pasar masih terus melihat kondisi perekonomian AS. "Ekspektasi atas resesi di AS masih cukup tinggi, dan pasar terus memperkirakan apa kebijakan stimulus AS selanjutnya," katanya. Sementara itu, harga saham pertambangan yang saat ini menguat kembali setelah hari sebelumnya melemah, menurut dia, karena adanya persepsi yang positif dari penguatan harga komoditas timah dan nikel, sehingga pelaku pasar kembali bergairah untuk memburu saham-saham pertambangan. Pada sesi akhir pekan ini, saham yang diperdagangkan mencapai 2,04 miliar saham dengan frekuensi transaksi 51.418 kali dan total nilai Rp4,59 triliun. Sementara dari 227 saham, 70 saham nilainya tetap, 78 menguat dan 77 mengalami penurunan. Beberapa saham ditutup menguat pada penutupan perdagangan Jumat antara lain, Aneka Tambang (ANTM) naik Rp325 menjadi Rp3.900, Bumi Resources (BUMI) naik Rp250 menjadi Rp6.650, INCO naik Rp650 menjadi Rp8.600, Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) naik Rp50 menjadi Rp9.300, Tambang Timah (TINS) naik Rp110 menjadi Rp29.900.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008