Jakarta (ANTARA News) - "Poco-poco itukan sehat. Dan itu kan geraknya bersatu. Jadi itu langkah yang paling ritmis," ujar Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla berseloroh. Kelakar Wapres itu disampaikan kepada pers usai Shalat Jumat, menanggapi pidato politik Ketua Umum DPP-PDIP Megawati Soekarnoputri dalam peringatan HUT ke-35 PDI-Perjuangan di Sumsel, Kamis, yang menilai kebijakan pemerintah bagai tarian poco-poco. Dalam pidato politiknya, Megawati menyatakan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat miskin dan pemberantasan kemiskinan tidak kuat dan tidak fokus. Pemerintah mudah berjanji dan mudah mengingkari. Pemerintah, menurutnya, seperti penari poco-poco. Maju satu langkah, mundur satu langkah. Maju dua langkah, mundur dua langkah. Tak pernah beranjak dari tempatnya, hanya ingin membuat orang bergembira, kata mantan presiden itu. Kiasan yang diucapkan serius itu, disambut Wapres dengan gaya santai sekaligus satir. "Saya kira poco-poco jauh lebih baik dari dansa-dansa yang berputar-putar, sambil jual gas yang murah. Mengerti kan maksudnya," ujar putra Watampone, Sulawesi Selatan itu. Yang dimaksud Jusuf Kalla adalah kegagalan Megawati Soekarnoputri untuk melobi pemerintah Republik China agar tetap membeli LNG dari Indonesia. Saat berkunjung ke China Maret 2002, Megawati disambut hangat dan bahkan diajak berdansa oleh Presiden RRC Jiang Zemin. Tetapi, hasilnya nihil. Pemerintah Negeri Tirai Bambu tetap memilih membeli LNG dengan harga miliaran dolar AS dari Australia.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008