Karawang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan dialog dengan para petani di areal persawahan di Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jabar, Jumat. Dialog itu merupakan bagian dari kunjungan Presiden Yudhoyono ke sejumlah tempat di Karawang, antara lain pasar dan pabrik tahu serta tempe. Dalam dialog sejumlah petani mengemukakan keluhan mereka mengenai ketidakstabilan harga sejumlah bahan pokok, antara lain kedelai, beras, tepung terigu dan minyak goreng. Presiden menyatakan bahwa pemerintah akan menerapkan suatu kebijakan yang adil dan menguntungkan semua pihak. "Harga jangan terlalu rendah supaya petani tidak rugi, namun jangan terlalu mahal agar rakyat bisa membeli," katanya. Kepada salah seorang petani yang berharap agar pemerintah tidak melakukan impor beras, Kepala Negara mengatakan bahwa peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan produksi sejumlah bahan pangan nasional tidak mencukupi, sehingga beberapa tahun lalu melakukan impor. Sementara itu, Kepala Bulog Mustafa Abubakar menjelaskan bahwa produksi beras bagus pada 2007, sehingga Bulog memiliki stok dan hingga 2008 belum memutuskan impor. Seorang petani, Wawan, juga sempat mengeluh kepada Presiden Yudhoyono mengenai sulitnya mendapatkan bantuan kredit. Kesulitan Wawan itu langsung memperoleh tanggapan dari Dirut BRI, Sofyan Basri, yang turut serta dalam rombongan Presiden. Sebelumnya dalam acara sidak ke Pasar Baru Karawang, seorang pedagang meminta agar pemerintah menghapus pajak, sehingga harga barang dapat lebih murah. Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah akan mengeluarkan kebijakan ketahanan pangan untuk mengatasi ketidakstabilan harga. Banjir Sepulang dari sidak di Karawang, rombongan Presiden Yudhoyono yang melalui tol dalam kota terjebak macet. Bahkan akibat genangan air setinggi 30-50 cm di ruas Jalan Thamrin, tepatnya di depan Gedung BII, Presiden Yudhoyono terpaksa berpindah mobil dari Mercy bernopol B 1905 BS ke jeep security 1 yang melaju di jalur busway. Hujan deras yang terjadi sejak pagi hari mengakibatkan jalan utama di sekitar kompleks istana, terutama di depan Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara dan Merdeka Barat tergenang. Mobil Mercy B 1905 BS yang sempat ditinggalkan di depan Gedung BII, sekitar pukul 12.45 WIB dibawa pulang ke istana, selisih lima menit kemudian mobil cadangan Mercy B 2076 BS diderek dengan jeep. Sekitar pukul 14.00 WIB, Presiden Yudhoyono menggelar rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden. (*)
Copyright © ANTARA 2008