Di sejumlah kawasan seperti Jalan Dr Sutomo, Samarinda, ketinggian air mencapai 40 cm, dan sudah mulai masuk ke pemukiman warga, khususnya yang tinggal di dalam gang.
Warga sudah mulai memindahkan kendaraan baik roda dua maupun roda empat dan barang berharga lain ke tempat yang lebih aman, mengingat ketika terjadi musibah banjir kemarin, ketinggian air mencapai lebih dari 70 cm, atau seukuran dada orang dewasa.
"Kami pindahkan barang ke tempat keluarga, khawatir air akan naik lagi karena saat ini air sungai juga tengah pasang," kata Mubarokah warga Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Sidodadi, Samarinda.
Ia mengatakan saat terjadi musibah banjir sejak Minggu (9/6), dia tidak sempat menyelamatkan semua perabotan rumah, seperti kursi dan lemari, dan hanya mengamankan motornya ke tempat keluarga yang terbebas dari banjir.
"Dua hari yang lalu kami sudah bersih-bersih rumah, karena air sudah surut, dan sekarang terpaksa kita pindah lagi barang karena air mulai naik," katanya.
Genangan air juga terjadi di kawasanJalan Pemuda, Jalan Ahmad Yani, simpang empat mal Lembuswana yang sebelumnya sudah mulai surut setelah banjir sebelumnya.
Sejumlah titik lokasi banjir yang belum sempat surut, seperti pemukiman warga di Griya Mukti, Perumahan Bengkuring, ketinggian air bertambah naik dan kembali menutupi ruas jalan utama di pemukiman tersebut, dan juga merambah masuk ke rumah- rumah warga sekitar.
Kapolsek Sungai Pinang Kompol Nono Rusmana sempat mengimbau warga Samarinda yang akan berangkat naik pesawat melalui Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, untuk lebih awal menuju Bandara tersebut minimal satu jam atau lebih, mengingat Jalan Di Panjaitan yang menjadi akses utama sudah mulai tergenang air.*
Baca juga: Banjir susulan landa Samarinda
Baca juga: Relawan masih bantu korban banjir Samarinda
Pewarta: Arumanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019