Jayapura (ANTARA) - Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua mendukung penuh keterlibatan tungku agama dalam program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Bumi Cenderawasih.

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua Pendeta Marthan Ayorbaba kepada Antara di Jayapura, Kamis, mengapresiasi langkah yang diambil oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang melibatkan tungku adat serta agama.

"Keberadaan perempuan dan anak sangatlah penting sehingga harus diberikan porsi tersendiri," katanya.

Menurut Pendeta Marthan, kaitannya dengan kasus dalam rumah tangga yang berhubungan dengan perempuan dan anak juga menjadi perhatian khusus bagi jemaatnya. "Sehingga sosialisasi mengenai adanya pendekatan untuk menyelesaikan permasalahan keluarga khususnya terkait dengan perempuan dan anak sudah sering diselipkan dalam khotbah di gereja," ujarnya

Dia menjelaskan meskipun sudah diselipkan dalam khotbah di gereja, namun kebanyakan hanya secara umum saja, padahal ada hal-hal lain yang harus dijelaskan. "Ada hal-hal yang lebih menyentuh lagi kaitannya dengan kasus-kasus perempuan dan anak ini, namun peraturan hingga kemana harus menyampaikannya masih belum jelas," katanya lagi.

Dia menambahkan dengan digelarnya pertemuan oleh Kementerian PPPA bersama tungku adat dan agama ini diharapkan dapat memberikan langkah baru untuk mengatasi persoalan kekerasan yang kerap menimpa perempuan dan anak.*


Baca juga: Kementerian PPPA gelar pertemuan dengan tokoh adat-agama Papua


Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019