Selama penerapan Jalan Malioboro semipedestrian dengan membebaskan kawasan itu dari kendaraan bermotor tidak akan berpengaruh terhadap okupansi atau tingkat hunian di hotel itu.
Yogyakarta (ANTARA) - Manajemen Hotel Grand Inna Malioboro mendukung program uji coba Malioboro semipedestrian setiap Selasa Wage yang dicanangkan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Pemkot Yogyakarta.
"Kami sangat mendukung program yang dicanangkan Pemda DIY tersebut," kata Public Relations Manager Grand Inna Malioboro Retno Kusuma di Yogyakarta, Kamis.
Retno meyakini selama penerapan Jalan Malioboro semipedestrian dengan membebaskan kawasan itu dari kendaraan bermotor tidak akan berpengaruh terhadap okupansi atau tingkat hunian di hotel itu. "Tidak ada dampaknya terhadap okupansi," kata dia.
Baca juga: Sultan ingin Malioboro semipedestrian diwarnai aktivitas seni-budaya
Manajemen Hotel Inna Garuda, kata dia, justru akan mendukung pelaksanaan program itu dengan menampilkan grup musik keroncong di pintu masuk utama hotel itu yang berada di Jalan Malioboro mulai pukul 18.00 WIB sampai 21:00 WIB.
"Sebagai wujud partisipasi kami terhadap program Pemda DIY dalam rangka semipedestrian setiap Selasa Wage kami akan memberikan pertunjukan budaya yang sudah sangat langka," kata dia.
Selama pelaksanaan Malioboro semipedestrian yang dimulai pukul 06:00 WIB hingga 21:00 WIB, menurut Retno, para pengunjung ke hotel itu telah disediakan pintu alternatif.
"Pintu masuk ke hotel bisa melalui Jalan Mataram sebelah sisi timur hotel dan pintu keluar melalui sisi utara hotel ke Jalan Abubakar Ali," kata dia.
Uji coba Malioboro semipedestrian yang akan membebaskan kawasan itu dari kendaraan bermotor, kecuali becak, andong, dan Transjogja akan dilakukan setiap Selasa wage atau 35 hari sekali setiap bulan. Program uji coba itu telah dimulai pada 18 Juni 2019.
Baca juga: Uji coba semipedestrian di Malioboro terus berlanjut
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019