Medan (ANTARA News) - Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-181 dari Bandara Polonia, Medan, tujuan Jakarta, terpaksa mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang, Jumat, sekitar pukul 09.21 WIB, akibat cuaca buruk di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Deputi General Manager (GM) Garuda Indonesia Cabang Medan, Safnir, yang dihubungi ANTARA di Medan, Jumat, mengatakan pendaratan pesawat Garuda di Palembang akibat faktor cuaca yang tidak mendukung di Jakarta. Selain itu, saat ini juga sedang terjadi banjir di Jakarta. Pesawat Garuda Indonesia GA-181 yang membawa 88 penumpang bertolak dari Bandara Internasional Polonia pukul 06.35 WIB dengan tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Namun saat pesawat akan mendarat di Cengkareng, cuaca di wilayah Jakarta memburuk, sehingga pendaratan pesawat terpaksa dialihkan ke Palembang. Penumpang yang berada dalam pesawat dia ntaranya Dadang Rahmat Ginting (Direktur Perikanan, Perkebunan dan Pertanian BUMD Tapanuli Growth Jaya), Direktur PTPN IV Dahlan Harahap, Direksi PTPN III Chairul Muluk, H. Raden Muhammad Syafi`i (Calon Wakil Gubernur Sumut yang juga Wakil Ketua Umum DPP PBR), PR II Unimed yang juga Sekretaris KONI Sumut, Khairul Azmi dan Drs. H. Suchyar D.H Putra (Kepala Biro ANTARA Sumut). Suchyar sendiri ke Jakarta dalam rangka penandatanganan kerjasama antara Perum LKBN ANTARA dengan BUMD Tapanuli Growth Jaya yang rencananya diadakan di Wisma ANTARA Jakarta, Jumat siang. Kerjasama akan ditandatangani Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf. Setelah mengisi bahan bakar di Palembang, pesawat kemudian kembali berangkat menunju Jakarta, namun tetap tidak bisa mendarat. Bandara Soekarno-Hatta bahkan dilaporkan ditutup karena cuaca buruk. Pesawat Garuda Indonesia GA-181 tersebut kemudian kembali ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, namun tidak bisa mendarat karena bandara sudah penuh oleh pesawat yang pendaratannya juga dialihkan. Karenanya, pendaratan kemudian terpaksa dialihkan ke Pangkal Pinang, Bangka-Belitung. Sampai berita ini diturunkan, para penumpang masih tertahan di Pangkal Pinang. "Sampai saat ini belum dapat dipastiukan kapan kami bisa diberangkatkan ke Jakarta," ujar Suchyar. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008