Moskow (ANTARA News) - Maria Sharapova berada di Timur Tengah untuk mengupayakan proses perdamaiannya sendiri dengan harapan upaya itu melicinkan jalan untuk meraih medali emas di Olimpiade Beijing bulan Agustus. Petenis Rusia itu, yang merupakan olahragawati terkaya di dunia, akan membela negaranya mempertahankan gelar Fed Cup saat bertanding melawan Israel akhir pekan ini. Banyak yang dipertaruhkan. Sharapova, yang baru saja meraih gelar Australia Terbuka untuk pertama kalinya dan mahkota Grand Slam ketiga dalam karirnya, belum pernah mewakili negaranya, tetapi perlu menunjukkan komitmennya pada Fed Cup bila ia ingin ambil bagian di Olimpiade Beijing itu. Disamping itu, para sponsornya sangat menginginkan investasi mereka meraih keuntungan maksimum, saat event olahraga terbesar di dunia tersebut dilagakan selama tiga pekan di Cina bulan Agustus. Sharapova juga tahu bahwa ia perlu memperbaiki hubungan dengan rekan-rekan satu timnya. Banyak dari rekan satu timnya selama ini mengecamnya karena ia mundur dari tim setelah dipilih. Petenis berusia 20 tahun itu menyatakan bahwa meskipun aksen, latar belakang, dan gaya hidupnya lebih St Petersburg, Florida, ketimbang St Petersburg, Rusia, tidak ada masalah pribadi di tim Rusia. "Sebagian besar dari kami mempunyai hubungan sangat baik. Kami juga," kata Sharapova, yang membuat jengkel Svetlana Kuznetsova dan Anna Chakvetadze saat ia diundang untuk memberi semangat tim dari sisi lapangan di final Fed Cup 2007. Dalam pertandingan final di Moskow tersebut Rusia mengalahkan Italia. "Saya tidak tahu apa yang Anda lihat, tetapi kami semuanya makan malam bersama. Saya benar-benar mempunyai hubungan baik. Saya tidak dapat bermain di final itu, tetapi kapten meminta saya untuk datang dan mendukung mereka, dan paling tidak saya dapat berbuat," kata Sharapova. Kapten Rusia, Shamil Tarpishchev telah menjadi penengah antara Sharapova dan Kuznetsova, yang pekan ini absen, dan Chakvetadze, yang akan ikut bertanding. "Tidak ada konflik pribadi apapun dalam tim kami," katanya menegaskan. Dengan absennya Kuznetsova, Elena Dementieva, dan Nadia Petrova, Sharapova akan didampingi Chakvetadze, Elena Vesnina, dan Dinara Safina saat melawan Israel. "Saya berdo`a bahwa ini untuk pertama kalinya setelah Grand Slam bahwa saya tidak akan sakit atau cedera," kata Sharapova setelah kemenangannya di Australia Terbuka akhir pekan lalu. "Saya sudah sangat menantikan bermain di Fed Cup. Tenis merupakan olahraga yang demikian individu dan merupakan kesempatan sangat baik untuk menjadi bagian dari suatu tim. Saya merasa senang saya diminta untuk bermain bagi negara saya. Ini merupakan salah satu prioritas saya pada awal tahun ini," katanya. Sharapova, yang dibawa ayahnya, Yuri, ke Florida saat ia berusia tujuh tahun dengan hanya berbekal uang 700 dolar, selalu menyatakan bahwa ia bangga akan warisan Rusianya. "Bila saya tidak mempunyai karir tersebut, saya barangkali sudah pulang ke Rusia, seperti salah satu teman saya yang tumbuh dewasa di sana," katanya. Sementara itu, Tarpishchev mengatakan ia merasa senang dengan apa yang ia lihat tentang Sharapova di Australia dan mengharapkan penampilan mengesankan lainnya di Israel. "Maria tampak unggul di sepanjang turnamen tersebut karena mentalitasnya yang kuat," katanya. "Saya harap ia akan tetap dalam kondisi yang baik untuk pertandingan di Israel," katanya dikutip AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008