Tanjungpinang (ANTARA News) - Warga Tionghua Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dinilai lebih menghargai jasa-jasa mantan Presiden RI, Soeharto yang wafat pada Minggu (27/1).
Tokoh masyarakat Kota Tanjungpinang, Toni B (62), Kamis mengatakan, warga Tionghua yang tinggal di pusat kota lebih proaktif mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai peringatan hari berkabung nasional atas wafatnya pengusaha orde baru itu.
"Saya salut. Mereka (warga Tionghua) lebih menghargai Pak Harto," kata Toni yang juga pensiunan TNI AL.
Sedangkan sebagian besar masyarakat kurang peduli terhadap hari berkabung nasional yang ditetapkan Presiden SBY dengan mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari.
"Kalau perkantoran pemerintah itu wajar mengibarkan bendera setengah tiang," ucapnya yang saat ini berprofesi sebagai pengacara.
Nyaris tidak tampak bendera setengah tiang di sebagian besar perumahan masyarakat Tanjungpinang.
"Tapi coba lihat di pusat kota dan beberapa perumahan warga Tionghua, semuanya pasang bendera setengah tiang," ungkapnya.
Dalam hal ini, katanya, warga Tionghua dinilai memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan mematuhi imbauan pemerintah RI.
"Harusnya pemerintah daerah menginstruksikan jajarannya hingga ke tingkat RT/RW agar menyarankan kepada warganya mengibarkan bendera setengah tiang," katanya.
Ia mengaku sebagai salah seorang warga yang kurang suka dengan beberapa kebijakan Soeharto ketika masih berkuasa.
Namun jasa-jasa Soeharto sehingga memperoleh Bintang Maha Putera patut dihargai semua pihak.
"Kini Pak Harto telah wafat, tak baik mengungkit-ungkit kesalahannya. Dia pantas dapat penghargaan dari negara ini," katanya.
Salah seorang warga Tionghua Kota Tanjungpinang, Lim Awang (60) mengatakan, jasa-jasa Soeharto yang dinobatkan sebagai Bapak Pembangunan RI pantas dikenang. Jasa-jasanya begitu besar dalam mempertahankan NKRI dari intervensi negara asing.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008