Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Kamis sore menguat di bawah angka Rp9.250 per dolar AS, setelah bank sentral AS kembali menurunkan suku bunga Fedfund sebesar 50 basis poin menjadi 3,00 persen. Penurunan suku bunga Fedfund yang kedua kali dalam bulan ini mendorong rupiah naik menjadi Rp9.245/9.250 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya pada Rp9.287/9.304 per dolar AS atau menguat 43 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Kamis, mengatakan penurunan suku bunga Fedfund tetap positif terhadap rupiah, meski pada perdagangan pagi rupiah belum bergerak, karena pelaku masih hati-hati. "Berlanjutnya kenaikan rupiah itu sudah diduga sebelumnya, apalagi dengan makin merosot dolar AS di pasar global," ucapnya. Menurut dia, rupiah diperkirakan akan bisa mencapai level Rp9.200 per dolar AS. Tidak masalah apabila rupiah di posisi ini, karena masih berada dalam target yang ditetapkan pemerintah antara Rp9.200 sampai Rp9.500 per dolar AS. "Kami optimistis rupiah akan masih bergerak naik lagi, karena sentimen positif masih tetap tinggi baik di pasar uang maupun saham," ucapnya. Namun, lanjut dia, kenaikan rupiah diharapkan jangan terlalu cepat dan mengharap Bank Indonesia (BI) terus memantau pergerakan rupiah. "Apabila tidak dipantau dikhawatirkan akan mudah terpuruk, karena gejolak ekonomi global masih tak menentu," ucapnya. Menurut dia, rupiah pada hari berikut kemungkinan masih naik namun kenaikan itu diperkirakan tidak besar. Dikatakannya, apabila rupiah berada dibawah level Rp9.250 per dolar AS, maka peluang untuk bisa mencapai level Rp9.200 per dolar AS sangat besar.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008