Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil dan sejumlah pimpinan BUMN untuk membicarakan konstribusi BUMN terhadap pengamanan APBN. "Presiden Yudhoyono menerima sejumlah pimpinan BUMN guna membicarakan kontribusi BUMN bagi upaya stabilisasi bahan pokok dan pengamanan BUMN," kata Menko Perekonomian Budiono dalam jumpa pers di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, seusai rapat terbatas itu. Hal senada juga dikemukakan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatakan Presiden Yudhoyono menginstruksikan agar BUMN dapat memberikan kontribusi optimal terkait stabilisasi harga bahan pangan dan pengamanan APBN. "Perubahan yang sangat fundamental dari sisi harga minyak mengakibatkan jumlah anggaran harus disesuaikan, dari sisi subsidi energi baik itu dalam bentuk BBM bersubsidi maupun dalam bentuk listrik," katanya, Menurut Menkeu, APBN 2008 akan mengalami perubahan yang cukup fundamental dan tanpa pembahasan maka ada kemungkinan terjadi kenaikan defisit yang cukup besar yang akan menimbulkan persoalan yang serius mengenai bagaimana pengelolaan APBN. "Terutama dari sisi keseluruhan kebijakan ekonomi dan dari sisi keberlanjutan dan momentum pertumbuhan yang sedang kita jaga," katanya. Disebutkan, sekalipun pemerintah tetap akan fokus pada pengurangan kemiskinan dan pengurangan beban masyarakat melalui paket stabilisasi harga yang akan diumumkan dalam waktu dekat namun dalam rangka pengamanan APBN, sisi penerimaan juga akan terus digenjot, termasuk di dalamnya adalah optimalisasi "winfall profit" (keuntungan tak terduga) baik di sektor pertambangan atau sektor yang mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang tinggi. "Pemerintah akan melakukan pengurangan belanja tanpa menimbulkan dampak yang luas pada masyarakat," katanya. Menkeu menegaskan bahwa selain meminta BUMN melakukan efisiensi, sejumlah BUMN juga akan diminta menaikkan setoran devidennya. "Saat ini hanya Rp23 triliun, saya kira akan dinaikkan menjadi Rp31 triliun untuk tahun depan," katanya. Sejumlah BUMN yang menikmati keuntungan dari kenaikan harga komoditas yang cukup dratis selama beberapa bulan terakhir akan diproyeksikan memberikan setoran deviden lebih besar. Selain efisiensi, Presiden juga menginstruksikan agar BUMN dan pemerintah dapat saling berbagi dan berkoordinasi untuk mengharmonisasikan program kerja sehingga fokus pada tujuan untuk menjaga momentum pertumbuhan. Turut hadir dalam jumpa pers itu antara lain Menko Perekonomian Boediono, Meneg BUMN Sofyan Djalil, Dirut Pertamina Ari Sumarno, Dirut PLN Eddi Widiono dan Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008