Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menegaskan, yang dibutuhkan almarhum mantan Presiden HM Soeharto saat ini adalah doa agar selamat di akhirat, bukan segala macam gelar. Hasyim saat ditanya wartawan di Jakarta, Kamis, mengatakan, NU tidak akan ikut campur dalam perdebatan mengenai perlu atau tidak mantan Presiden Soeharto (Pak Harto) diberi gelar pahlawan nasional. "NU tidak ikut-ikutan urusan itu," kata Hasyim Muzadi. Beberapa hari belakangan muncul pro-kontra menyangkut pemberian gelar pahlawan kepada Pak Harto. Sejumlah kalangan menganggap gelar itu perlu diberikan, bahkan Partai Golkar ngotot memperjuangkannya. Sementara kalangan yang lain menganggap Pak Harto tak layak diberi gelar pahlawan karena dianggap masih "bermasalah". Mantan Ketua MPR Amien Rais menyatakan pemberian gelar tersebut malah bisa menimbulkan konflik. Bagi NU, kata Hasyim, yang penting saat ini bukan ribut-ribut soal perlu atau tidak penguasa Orde Baru itu memperoleh gelar pahlawan, tapi bagaimana "menolongnya" agar selamat di akhirat. "Yang diperlukan Pak Harto itu sekarang doa, nah saya mendoakan agar Pak Harto khusnul khotimah," kata pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam. Malang, Jawa Yimur, tersebut. Selain doa, kata Hasyim, yang diperlukan almarhum Pak Harto saat ini adalah terselesaikannya urusan yang ditinggalkannya di dunia, misalnya terkait utang-piutang. Oleh karena itu, Hasyim meminta keluarga dan ahli waris Pak Harto agar benar-benar memenuhi tanggungan yang ditinggalkan almarhum agar tidak menjadi ganjalan di "sana" (akhirat). "Keluarga harus melunasi utang-utang Pak Harto, baik diminta atau tanpa diminta, ada pengadilan atau tak ada pengadilan, karena menurut syariat Islam begitu," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008