Palembang (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam waktu dekat akan segera mengeluarkan kode etik partai dan anggota partai. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Palembang, Kamis mengatakan kode etik partai dan anggota partai adalah bentuk kemajuan dalam berpartai. "Saat ini partai sedang mempersiapkan kode etik partai dan anggota partai yang dalam waktu dekat ini akan segera dikeluarkan," katanya dalam pidato politiknya saat puncak peringatan HUT PDIP ke 35 di Palembang. Megawati mengatakan pergolakan internal partai harus diselesaikan dengan aturan main anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan partai, etika dan disiplin organisasi. Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Pramono Anung, kode etik partai dan anggota partai di antaranya mengatur bagaimana seseorang yang berbeda pendapat dalam berdemokrasi menyelesaikan masalah dengan cara demokrasi. Selain itu, kode etik ini juga mengatur masalah larangan menggunakan narkoba. Pramono mengatakan mungkin tidak banyak partai secara terbuka mencantumkan dalam AD/ART yang melarang struktur partai atau anggota legislatif terkena narkoba. Sementara PDIP telah mencantumkan itu dalam AD/ART, kata Pramono. "Begitu memakai narkoba maka tidak ada diskusi sama sekali, yang berlaku adalah hukum partai. Kalau anggota legislatif menggunakan narkoba maka kita PAW (penggantian antar waktu) serta kalau anggota partai maka kita ganti," katanya. Kode etik ini juga mengatur larangan memperoleh suap dan semua hal yang bersangkutan dengan poltik uang. "Termasuk kasus aliran dana Bank Indonesia, siapa saja yang terkena diberi sanksi. Pokoknya hal-hal yang dianggap merugikan partai hanya untuk kepentingan pribadi. Tetapi saya tahu untuk dana BI, PDIP relatif tidak tersentuh," katanya. Semetara itu, dalam pidato politiknya, Megawati mengingatkan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di partai. "Struktur partai akan berfungsi kalau digerakkan oleh sumber daya manusia dengan kualitas baik," katanya. Kader partai harus ditingkatkan kualitasnya dengan dua cara yaitu kaderisasi dan membuka diri, ujarnya. "Kaderisasi yang sistemastis dan berkesinambungan sangat diperlukan. Kader partai juga harus selalu giat belajar," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008