Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Australia sepakat meningkatkan bekerjasama dalam bidang keamanan dan keselamatan (safety) transportasi, diantaranya melalui pelatihan sumberdaya manusia, manajemen lalu lintas udara, hingga search and rescue (SAR) dengan anggaran 24 juta dolar AS.Perjanjian kerjasamap paket keselamatan transportasi atau "Indonesia Transport Safety Assistance Package" itu, ditandatangani di Jakarta, Kamis, oleh Menteri Transportasi Australia Anthony Albanese MP dan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal.Menurut Jusman, dalam kerjasama yang sudah dirumuskan sejak awal 2007 ini, Indonesia akan mendapatkan bimbingan pelatihan bagi 40 orang inspektur kelaikan udara sesuai standar internasional dan bimbingan-pelatihan lain dalam bidang manajemen pelayanan jasa lalu lintas udara. Penetapan pedoman dan jenis keahlian dalam bidang investigasi keselamatan transportasi juga termasuk dalam kerjasama itu, demikian juga peningkatan kapasitas Indonesia dalam menangani kecelakaan transportasi.Kedua negara juga sepakat untuk menjalankan alih pengetahuan teknis dan keahlian di bidang SAR serta penyelenggaraan penyeberangan dan pengawasan pelayaran (maritime inspection). Kerjasama kedua negara selama ini dalam bidang yang sama telah berlangsung lama yakni sejak 1995 yang diperbaharui selama lima tahun berikutnya. Pada Desember 2000, kerjasama serupa juga ditandantangani kedua negara dan terakhir pada 31 Januari 2008. Menhub Jusman juga mengatakan, terkait dengan penyelesaian investigasi kecelakaan Garuda di Yogyakarta pada Maret 2007, pemerintah Indonesia secara resmi dalam dialog sebelum penandatanganan kerjasama itu, menyampaikan terima kasih. "Ada banyak peran yang telah dilakukan Australia dalam rangka membantu proses investigasi kecelakaan Garuda tersebut, termasuk peran NTSB (National Transportation Safety Board) Australia, khususnya dalam hal proses pembacaan kotak hitam pesawat GA 200 itu," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008