Kegiatan ini sejalan dengan program NTB Gemilang Ekonomi yang bertumpu pada sektor pariwisata, pertanian dan industri. Salah satunya, yakni E Commerce

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memperkenalkan pasar kampung online untuk mempromosikan produk-produk unggulan hasil usaha dari masyarakat setempat.

Pelaksana Tugas (PLt) Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB Gde Putu Aryadi di Mataram, Rabu, mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan penguatan sumber daya manusia dengan memperkenalkan pasar digital melalui pelatihan pemanfaatan tekonologi informasi.

Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat NTB, khususnya masyarakat di desa/kampung sebagai produsen agar mampu memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk-produk secara virtual.

"Kegiatan ini sejalan dengan program NTB Gemilang Ekonomi yang bertumpu pada sektor pariwisata, pertanian dan industri. Salah satunya, yakni E Commerce," ujarnya.

Menurut Gde, ke depan pasar online ini sangat menjanjikan. Sebab, dari 2,7 juta pengguna internet di NTB baru 15 persen saja yang memanfaatkannya sebagai peluang ekonomi.

"Selebihnya adalah platform chatting dan media informasi hiburan belaka," kata Aryadi.

Untuk mempromosikan produk-produk unggulan tersebut, pihaknya terus membina dan memperkuat kelompok informasi masyarakat (KIM) diberbagai desa/kampung di kabupaten/kota di NTB.

Salah satu contoh produk unggulan NTB yang sudah berhasil sukses, kata Aryadi, yakni produk herbal jamu kesehatan yang diberi merk "Produk Moringa Kidom" milik usaha Nasrin H. Muhtar pria asal Kilo Kabupaten Dompu yang berhasil mengolah daun "kelor" menjadi produk herbal jamu kesehatan. Kini pria kreatif tersebut telah memiliki 5 produk jamu herbal dari kelor yang mulai dikirim ke pasar nasional dan global.

Untuk memasarkan produknya, Nasrin mulai akrab menggunakan internet dan media sosial. Bahkan ia juga sudah berbagung dengan Alibaba.com, sebuah marketplace global.

Selain Nasrin, sesungguhnya terdapat sederet generasi kampung yang juga memasarkan produknya melalui dunia digital. Sebut saja misalnya, Janatan, seorang pemuda yang didaulat menjadi Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Tete Batu. Ia memasarkannya secara online. Upayanya itu ternyata telah membuahkan hasil. Di saat beberapa objek wisata lain seperti Sembalun dan Rinjani sepi pengunjung, objek wisata Tete Batu yang dikelolanya tetap ramai. Begitu pula dengan produk lain seperti kopi asal Desa Sajang dan Asa Green, merek dagang untuk pupuk organik telah mampu dijual hingga ke konsumen luar negeri.

Kepala Bidang Informasi Komunikasi dan Publikasi Diskominfotik NTB, Fairus Abadi dalam pertemuan dengan KIM Lombok Timur di Pantai Kerakat, Dusun Sukamulia, Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya menambahkan Kelompok Informasi Masyarakat atau KIM di setiap kabupaten/ kota harus bisa menjadi yang terdepan dalam memperkenalkan dan memulai pasar berbasis jaringan online ini.

Sebelumnya, Pelatihan Pasar Kampung Online kepada anak-anak muda NTB yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dilakukan di Kabupaten Lombok Utara pada Senin (17/5) di Hotel Medina Bay Marina dan akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota di NTB. Fokus kegiatan ini adalah meningkatkan SDM dan KIM dan bagaimana cara memanfaatkan jaringan internet sebagai wadah promosi, advertising dan selling berbagai produk unggulan serta jasa.

"Dalam acara tersebut, juga disosialisasikan pemanfaatan NTB Care sebagai saluran pengaduan masyarakat dan menyampaikan keluh kesah tentang layanan publik serta menyalurkan ide-ide baik untuk mewujudkan NTB Gemilang," katanya.

Baca juga: NTB dorong produk Moringa mengglobal

Baca juga: NTB ekspor rumput laut ke Vietnam


Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019