Palangka Raya (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Tengah menyampaikan sikap dengan menolak wacana Kongres Luar Biasa (KLB) yang diusulkan Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD).
Pernyataan sikap ini merespon wacana KLB yang dihembuskan beberapa tokoh senior Partai Demokrat, kata Ketua DPD Demokrat Kalteng Nadalsyah di Palangka Raya, Rabu.
"Statemen Max Sopacua dan tokoh senior lain tidak tepat waktunya. Karena Ketua Umum DPP Partai Demokrat (Susilo Bambang Yudhoyono, Red) sedang berduka atas kepergian Ibu Almarhum Ani Yudhoyono," kata Nadalsyah yang juga Bupati Barito Utara ini.
Karena itu, kata dia, enggan membicarakan wacana yang digaungkan Max Sopacua Cs itu. Dia menyampaikan, duka Ketua Umum DPP Demokrat merupakan duka keluarga besar Demokrat seluruh Indonesia termasuk para kader Demokrat di Provinsi Kalteng.
"Kami DPD Demokrat Kalteng sangat loyal dengan ketua umum dan menolak desakan KLB," tegas Nadalsyah yang akrab dipanggil H Koyem ini didampingi Sekretaris Demokrat Junaidi.
Bupati yang menjabat periode kedua tersebut berpandangan, tidak ada sesuatu kegentingan yang memaksa sehingga Partai Demokrat harus melakukan KLB. Dia menuturkan, loyalitas pada SBY tidak hanya ada di kader tingkat atas, melainkan hingga akar rumput.
"DPC se Kalteng juga solid mendukung Pak SBY," tandasnya.
Wacana KLB Partai Demokrat diungkapkan koder senior Demokrat diantaranya Max Sopacua, Ahmad Mubarok dan tokoh lainnya pada 13 Juni 2019 lalu di Jakarta. Mereka berkumpul membahas nasib partai yang dinilai sudah jauh dari khittah dan fitrah partai pasca Pilpres 2019.
Wacara itu mendapat penolakan internal Demokrat dan tetap mendukung SBY sebagai Ketua Umum. Selain DPD Kalteng sejumlah daerah seperti DIY dan DKI juga menyatakan menolak KLB.
Baca juga: Demokrat NTT tolak usulan KLB
Baca juga: Ketua Demokrat Bali tegaskan tak ada alasan gelar KLB
Baca juga: Kader Partai Demokrat: Wacana KLB dinilai belum jelas
Pewarta: Kasriadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019