Jakarta (ANTARA) - Kurs rupiah, Rabu pagi, menguat menembus level Rp9.300 per dolar AS, karena pelaku pasar memburu mata uang lokal itu, terpicu oleh keyakinan mereka bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menurunkan suku bunga lagi. Nilai tukar rupiah naik menjadi Rp9.297/9.307 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya pada Rp9.321/9.333 per dolar AS atau menguat 24 poin. Analis Valas PT Bank Saudara, Rully Nova, di Jakarta, mengatakan para pelaku pasar optimis bahwa The Fed akan kembali menurunkan suku bunganya untuk memicu pertumbuhan ekonomi AS yang makin melambat. Keyakinan ini mendorong para pelaku pasar kembali membeli rupiah. "Kami optimis The Fed akan kembali menurunkan suku bunganya yang memicu rupiah berada di bawah level Rp9.300 per dolar AS dalam jangka waktu lama," katanya. Rupiah, lanjut dia, pada perdagangan pagi itu sempat mencapai level Rp9.291 per dolar AS, namun menjelang penutupan pagi minat beli berkurang, sehingga posisi berubah menjadi Rp9.297 per dolar AS. Namun peluang rupiah untuk terus menguat masih cukup besar, ujarnya. Kondisi ini, menurut dia, juga didukung oleh membaiknya pasar saham regional akibat membaik bursa Wall Street sehingga mendorong pelaku lebih cenderung membeli rupiah. Selain itu, dolar AS terhadap yen melemah yang memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan rupiah di pasar domestik, ucapnya. Ia mengatakan, pelaku pasar juga melihat ekonomi AS yang diperkirakan akan menuju resesi masih cukup baik, karena data pesanan barang tahan lama AS menunjukkan angka lebih baik dibanding sebelumnya. Karena itu, dengan penurunan suku bunga Fed fund akan mendorong tingkat ekonomi AS bisa cepat membaik, katanya. Rupiah, menurut dia, masih berpeluang untuk menguat lagi pada sore ini, karena pasar makin optimis dukungan positif dari The Fed masih berlanjut. Kondisi pasar domestik cenderung lebih tenang, meski sejumlah pejabat BI dijadikan tersangka oleh KPK akibat aliran dana ke anggota DPR RI, katanya. Sementara itu, dolar AS terhadap yen turun menjadi 106,89 dari 107,10 dan euro turun menjadi 1,4760 dolar dari 1,4777 dolar. (*)
Copyright © ANTARA 2008