Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 7.000 karyawan PT (Persero) PLN, Rabu pagi, melakukan unjukrasa ke Istana Negara, Jakarta, menolak hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun 2008. Peserta demonstrasi menolak hasil RUPS yang diselenggarakan pada 8 Januari 2008, yang antara lain memutuskan bahwa PT PLN Distribusi Jawa dan Bali akan dijadikan anak perusahaan. Selain itu, demo juga menolak PT Indonesia Power dan PT Pembangkit Jawa Bali (anak perusahaan--red) menjadi BUMN yang terpisah dari PT PLN. "Serikat Pekerja PLN menolak keputusan RUPS yang jelas-jelas merugikan rakyat, dan berpotensi mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua Umum DPP SP PLN, Ahmad Daryoko. Serikat Pekerja PLN juga menilai keputusan RUPS itu melecehkan konstitusi karena bertentangan dengan Pasal 33 ayat (2) UUD 1945, serta tidak mematuhi Keputusan Mahkamah Konstitusi dalam Putusan Perkara Judicial Review tanggal 15 Desember 2004 mengenai Pembatalan UU No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan, Transmisi dan Distribusi. "Keputusan RUPS memisah-misah Bidang Usaha Pembangkit, Transmisi dan Distribusi bisa mengakibatkan Tarif Dasar Listrik menjadi mahal," kata Ahmad. Para peserta unjukrasa yang merupakan perwakilan karyawan PT PLN dari berbagai wilayah di Indonesia itu datang dengan menumpang sekitar 20 bis. Mereka yang pada umumnya mengenakan pakaian dinas lapangan, ditambah dengan ikat kepala bertuliskan SP PT PLN, mengusung bendera Merah Putih dan sejumlah spanduk dan poster, memulai aksinya di Jalan Merdeka Selatan menuju Istana Negara. Sambil menyanyikan sejumlah lagu perjuangan seperti 'Halo-Halo Bandung', 'Bendera Merah Putih', dan 'Maju Tak Gentar', para karyawan membawa spanduk dan posterl bertuliskan antara lain, "RUPS PT PLN Tidak Berpihak Kepada Rakyat," "Memisah Anak Perusahaan Menjadi BUMN Tersendiri adalah Politik Devide At Impera". Meski demonstrasi dilakukan dengan tertib, aksi tersebut sempat membuat arus lalu lintas dari arah Tugu Tani menuju kawasan Air Mancur Bundaran Bank Indonesia tersendat. Demikian juga arus lalu lintas dari arah Jalan Jenderal Sudirman ke arah Tugu Monas-Kota macet, yang mengakibatkan perjalanan ratusan karyawan menuju kawasan Monas dan sekitarnya menjadi terhambat. (*)

Copyright © ANTARA 2008