Indeks S&P/ASX 200 naik 61,50 poin atau 0,94 persen menjadi diperdagangkan di 6.631,50 poin
Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia dibuka melonjak pada perdagangan Rabu pagi, menyusul tren global peningkatan nilai-nilai aset didorong oleh harapan meredanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan China menjelang KTT G20 di Jepang akhir bulan ini.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 61,50 poin atau 0,94 persen menjadi diperdagangkan di 6.631,50 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 61,50 poin atau 0,93 persen pada 6.709,40 poin.
"Prospek pertumbuhan yang lebih baik karena hubungan perdagangan membaik dikombinasikan dengan hambatan dari ECB memaksa investor kembali ke pasar," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy, dikutip dari Xinhua.
Secara lokal, semua sektor cenderung naik. Saham-saham energi meningkat paling tinggi, lebih dari 2,00 persen, sementara saham-saham meterial juga menguat.
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia reli, dengan Commonwealth Bank naik 0,82 persen, ANZ naik 1,10 persen, Westpac Bank naik 1,12 persen dan National Australia Bank naik 0,58 persen.
Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi, dengan Rio Tinto naik 2,43 persen, Fortescue Metals melonjak 4,34 persen dan BHP naik 2,14 persen, namun penambang emas Newcrest turun 0,46 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas melonjak, dengan Oil Search naik 2,51 persen, Santos naik 2,25 persen, dan Woodside Petroleum naik 2,55 persen.
Supermarket terbesar Australia menguat dengan Coles naik 2,65 persen, dan Woolworths naik 0,18 persen.
Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra menguat 0,66 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas naik 1,19 persen dan perusahaan biomedis CSL meningkat 0,40 persen.
Baca juga: Bursa saham Tokyo dibuka naik tajam setelah Wall Street menguat
Baca juga: Bursa Wall Street naik di tengah harapan perang dagang AS-China mereda
Baca juga: AS-China nyalakan kembali pembicaraan perdagangan jelang pertemuan G20
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019