"Yaitu minuman kopi kawa daun yang dicampur sedikit gula dan potongan lemon alami," kata Ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Tanah Datar, Hijrah Adi Sukrial di Batusangkar, Selasa.
Kopi kawa daun lemon cocok diseduh pada saat panas, karena rasa kopi dan aroma lemon yang khas, cocok dengan udara Batusangkar yang cukup dingin pada malam hari.
Bila tidak suka dengan rasa asamnya lemon, pengunjung juga bisa memintanya dengan rasa yang lain, yaitu dengan menambahkan susu, bahkan telur sebagai campurannya.
Untuk menemani minuman kopi kawa daun lemon lanjutnya, pasar Van der Capellen juga menyiapkan aneka makanan yang cocok dengan minuman tradisional tersebut, yakni bika panggang dengan aroma asapnya.
"Minuman kopi kawa daun lemon sesuatu yang beda kita hidangkan disini, biasanya hanya dengan campuran susu dan telur, namun kali ini kita coba dengan rasa lain," ujarnya.
Ia mengaku, rasa kopi kawa daun lemon tersebut cukup banyak diminati pengunjung. Terutama peserta Jambore Kader PKK yang sengaja menyempatkan diri kesana.
Salah seorang penikmat kopi kawa daun Marwan, mengatakan kopi kawa daun memang memiliki berbagai varian rasa, itu tergantung kreatifitas dari pengelola kopi sendiri.
"Namun kawa daun rasa lemon baru di pasar Van der Capellen ini saya mencobanya. Rasanya enak seperti rasa lemon tea, tapi jelas bedanya," katanya.
Sementara Fetra, salah seorang disainer di pasar kreatif itu mengatakan, kehadiran pasar Van der Capellen di kawasan lapangan Cindua Mato cukup mendapat perhatian dari berbagai tamu PKK yang hadir.
Ia mengatakan, kehadiran pasar Van der Capellen harus dengan konsep tempo dulu harus dipertahankan. Selain menjadi destinasi wisata juga sebagai wadah bagi UMKM di Tanah Datar.
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019