Cirebon (ANTARA News) - Api yang berkobar di kapal tanker Pendopo pengangkut 99.000 barel naphta sejak Minggu malam sampai selasa sore masih belum padam. Kepala Humas Pertamina UP-VI Balongan Darijanto di Balongan, Jabra, Selasa, mengemukakan otoritas Pelabuhan Khusus Balongan, Indramayu menggeser kapal sejauh 10 km dari tempat kapal tanker membongkar muat di tengah laut. Dia menambahkan, penggeseran posisi tanker yang masih terbakar itu dimaksudkan agar tidak mengganggu lalu lintas kapal yang akan bongkar muat di lokasi itu karena suplai minyak mentah untuk memasok kilang Balongan harus tetap berjalan. "Sampai saat ini petugas pemadam kebakaran berupaya memblokir api yang berkobar pada bagian anjungan kapal tanker menggunakan semprotan air dan busa pemadam api agar tidak menjangkau tangki-tangki naphtha yang berada di dekat anjungan yang terbakar itu," katanya. Dia mengatakan, sekalipun kapal tanker yang akan memasok naphtha itu terbakar, hal itu tidak bakal mengganggu proses operasi kilang Pertamina UP-VI Balongan yang berkapasitas produksi 125 ribu barel BBM per hari karena kilang tersebut telah memiliki persediaan atau stok minyak mentah dan naphta untuk beberapa minggu ke depan. Menurut Kepala Tata Usaha Kantor Pelabuhan Indramayu, Bambang Maryono, hingga Selasa pukul 17.00 WIB, kobaran api pada bagian anjungan kapal tanker itu masih terlihat, walaupun Pertamina telah mengerahkan dua kapal tambahan untuk melakukan pemadaman dengan semprotan busa, sehingga saat ini ada 10 kapal yang bahu-membahu berusaha memadamkan api. Guyuran hujan deras yang terjadi Senin (28/1) malam kemarin juga tidak mampu mematikan api yang tampak jelas pada malam hari. Sampai saat ini tiga dari 20 ABK kapal tanker masih mendapat perawatan di RS Pertamina Balongan yaitu Abdul Rahman, Sabir dan Dedi. Kondisi kesehatan ketiga ABK itu saat kejadian tampak memprihatinkan karena sempat terperangkap di salah satu ruangan kapal tanker yang terbakar. Ketiganya keluar dari kapal dengan cara menceburkan diri ke laut dan mendapat pertolongan dari Kapal Balongan II yang saat itu berada dekat kapal tanker yang naas itu.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008