Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Malaysia Syed Hamid Albar datang ke KBRI Kuala Lumpur, Selasa pagi, untuk mengisi buku belasungkawa (condolence book) atas meninggalnya Soeharto, presiden RI ke-2 dan penguasa Orde Baru selama 32 tahun. Dalam buku itu, Hamid Albar menuliskan, "Saya ingin menyampaikan ucapan takziah kepada keluarga mantan Presiden Soeharto dan juga rakyat Indonesia. Pak Harto adalah seorang pemimpin Agung Indonesia yang menyumbangkan jasa yang amat banyak kepada hubungan bilateral Indonesia-Malaysia dan juga kepada kawasan Asean." "Semoga Allah memberi rahmat ke atas roh nya dan diletakkan sebagai orang solihin." demikian tulis Menlu Malaysia itu. Setelah itu, Hamid Albar menegaskan dalam jumpa persnya bahwa Soeharto punya peranan yang besar terhadap penghentian konfrontasi Malaysia-Indonesia dan hubungan baik kedua negara bertetangga itu. Sementara itu, setelah Menlu Malaysia mengisi buku belasungkawa tidak lama kemudian beberapa Dubes di Kuala Lumpur berdatangan secara bergiliran untuk mengisi buku tersebut. Beberapa Dubes yang datang dan ikut mengisi buku tersebut adalah Dubes Turki, Sudan, Bosnia dan Herzegovina, Korut, Wakil Dubes Jepang, Brunei, Yaman, Aljazair, Nepal, Myanmar, Palestina dan Vietnam. Menlu Malaysia Hamid Albar pada Senin (28/1) mendampingi PM Malaysia Abdullah Badawi datang ke KBRI Kuala Lumpur untuk mengisi buku belasungkawa atas wafatnya Soeharto. Hari ini dia datang sendiri dan langsung mengisi buku tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008