Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam dua tahun mendatang akan menuju demutualisasi bursa sehingga sahamnya dapat dimiliki publik, tidak seperti saat ini saham BEI hanya dimiliki oleh anggota bursa (AB). "Selain itu demutualisasi bursa juga akan membawa BEI dari organisasi nirlaba menjadi organisasi yang berorientasi profit," kata Dirut BEI, Erry Firmansyah di Jakarta, Selasa dalam acara kerjasama dengan bursa Teheran (Iran). Erry mengatakan peraturan mengenai demutualisasi saat ini sedang digodok oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) dan diharapkan baru dapat diajukan ke DPR akhir tahun ini. Dia memperkirakan pembahasan draft aturan di DPR membutuhkan waktu hingga satu tahun. Dengan demikian, demutualisasi BEI baru bisa efektif 2010. "Dua tahun mendatang demutualisasi BEI bisa diterapkan," katanya. Sementara itu Managing Director Teheran Stock Exchange, Ali Rahmani, mengatakan proses demutualisasi di Teheran Stock Exchange sudah berjalan sejak tahun lalu. Saat ini kepemilikan Teheran Stock Exchange terdiri dari 40 persen broker, 40 persen institusi keuangan dan 20 persen publik.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008