Kuala Lumpur (ANTARA) - Wakil Perdana Menteri Malaysia Dr Wan Azizah Wan Ismail menyampaikan rasa sedih-nya dengan meninggalnya mantan Presiden Mesir Dr Mohammed Morsi Selasa (18/6).
Rasa sedih istri Ketua Partai Keadilan Rakya (PKR) Anwar Ibrahim tersebut disampaikan melalui empat kali tweet di twitter-nya yang disertai dengan sebuah flyer, Selasa.
"Saya sangat sedih dengan meninggalnya Morsi, yang dipilih sebagai Presiden ke-5 Mesir secara demokratik dalam Revolusi Arab Spring 2011 yang tiba-tiba diakhiri setelah dua belas bulan," katanya.
Wan Azizah Wan Ismail mengatakan meninggalnya Morsi adalah kehilangan besar bagi demokrasi.
"Saya menyampaikan duka cita yang paling dalam kepada keluarga dan masyarakat Mesir. Semoga Allah mencucuri rahmat atas roh-nya dan menempatkannya ke dalam jannah (surga)," katanya.
Dalam masa jabatannya sebagai presiden, ujar Wan Azizah, Morsi menunjukkan keberanian dan kekuatan moral dalam usahanya membawa Mesir dari dekade otoritarian dan demokrasi yang nyata disana sehingga meninggal-nya merupakan kehilangan besar.
"Kami mengakui pernyataan oleh jaksa penuntut umum Mesir, namun kami prihatin dengan banyak laporan oleh badan-badan hak asasi manusia tentang perlakuan terhadap Morsi sebelum kematiannya," katanya.
Wan Azizah dengan tulus berharap almarhum Presiden Morsi akan diberikan penguburan yang sesuai.
Sementara itu, Presiden PKR, Anwar Ibrahim juga menyampaikan ucapan duka cita di Facebook.
"Meski mendapat kesempatan singkat sebagai Presiden Mesir sebelum digulingkan tentara pimpinan Abdel Fatah al Sisi, Mohammed Morsi ternyata punyai komitmen yang bukan kecil dalam memungkinkan perubahan yang didambakan warga Mesir setelah puluhan tahun dicengkeram oleh keadaan yang zalim dan bobrok. Kepergian beliau akan meninggalkan dampak besar, bukan saja pada warga Mesir, malah umat juga," katanya.
Baca juga: Amnesty International desak penyelidikan independen kematian Mursi
Baca juga: Anak: Mantan Presiden Mesir Mursi dimakamkan di Kairo
Baca juga: Ratusan pendukung IM di Turki berkabung atas kematian Mursi
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019