Baghdad (ANTARA News) - Lima tentara Amerika Serikat, Senin, tewas sesudah mobilnya menghantam bom jalanan dan unit patrolinya diserang tembakan senjata genggam di kota bergolak Mosul, kata tentara negara adidaya tersebut. Polisi Irak menyatakan pertempuran terjadi di Mosul timur antara pasukan Amerika Serikat dengan kelompok bersenjata tak dikenal. Pasukan Amerika Serikat dan Irak terlibat dalam gerakan besar melawan Alqaida di Mosul, tempat ledakan pekan lalu menewaskan puluhan orang, termasuk satu kepala polisi. Menteri Pertahanan Irak, Abdel Qader Jassim Mohammed, menyatakan keadaan di Mosul "lebih buruk daripada yang dibayangkan" sesudah mengelilingi kota panas tersebut pada Minggu. Kematian terahir itu membuat jumlah tentara Amerika Serikat tewas di Irak sejak serbuan tahun 2003 menjadi 3,940 orang, kata kantor berita Prancis, AFP, berdasarkan atas hitungan laman mandiri www.icasualties.org. Dua prajurit Amerika Serikat tewas akibat serangan bom terpisah di Bagdad pada ahir pekan lalu, kata pengumuman tentara negara adidaya itu hari Minggu. Satu prajurit tewas akibat sebuah bom meledak di jalur kendaraannya di Bagdad timurlaut hari Minggu, kata pernyataan tentara Amerika Serikat. Satu prajurit lain tewas akibat ledakan serupa hari Sabtu, ketika meronda dengan berjalan di daerah Syiah Kadhamiyah di wilayah timurlaut ibukota Irak tersebut, katanya. Enam tentara Amerika Serikat pada tengah Januari tewas di sebuah rumah, yang dipasangi bom di propinsi bergolak Diyala di Irak, pusat serangan besar terhadap Alqaida, kata pengumuman tentara Amerika Serikat. Empat tentara lain luka sesudah rumah berbom itu meledak saat mereka melakukan gerakan, kata penyataan tentara itu tanpa merinci. Komandan Amerika Serikat mengumumkan serangan bersama Amerika Serikat-Irak terhadap Alqaida di Irak, bersandi Gerakan Hantu Phoenix, yang berpusat di Diyala dan tiga propinsi lain di utara Bagdad. Mayor Jenderal Mark Hertling, jenderal pemimpin pasukan gabungan itu di Irak utara, mengatakan pada jumpa pers di Bagdad bahwa "20 hingga 30" pejuang Alqaida tewas di Diyala sejak gerakan itu dilancarkan. Sebelumnya, tentara mengumumkan bahwa tiga tentara lain Amerika Serikat tewas akibat diserang tembakan senjata ringan ketika bergerak di propinsi terdekatnya, Salaheddin. Seorang prajurit Amerika Serikat tewas pada awal Januari Minggu sesudah rondanya diserang bom jalanan di Bagdad, kata pengumuman tentara negara adidaya tersebut. Seorang prajurit lain Amerika Serikat tewas sehari sebelumnya dalam serangan bom jalanan di propinsi Diyala, Irak tengah, utara Bagdad, kata tentara negara adidaya tersebut. Tentara Amerika Serikat dan Irak sebelumnya mengumumkan bahwa dua prajuritnya, yang tewas pada 26 Desember di kota minyak Mosul, Irak utara, ditembak mati dengan sengaja oleh seorang prajurit Irak, yang telah ditahan tentara Irak. Meski tentaranya berguguran, sejumlah pejabat Amerika Serikat dan Irak menyatakan tingkat kekerasan turun secara berarti di Irak sejak penambahan pasukan Amerika Serikat seperti diperintahkan Presiden George W Bush pada Februari 2007. Kepercayaan masyarakat pada kebijakan luar negeri pemerintah Amerika Serikat menurun dan sekitar separuh dari rakyat negara itu meragukan pemerintah mereka mengatakan kebenaran mengenai perang di Irak dan Afganistan, kata jajak pendapat ahir Oktober. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008