Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR RI, Syamsul Bachri, di Jakarta, Senin, mengatakan pada akhir-akhir masa hidupnya, Pak Harto telah menerima berbagai hukuman psiologis, nyaris sebagian besar di antaranya sudah tak wajar. "Sebagai mantan penguasa, beliau telah menerima berbagai hujatan dan cercaan. Dan kini, oleh karena beliau telah berpulang, kami berpendapat, sebaiknya semua kasus yang dituduhkan kepadanya ditutup," katanya kepada ANTARA News sehubungan dengan wafatnya Pak Harto, Minggu (27/1) dan telah dikebumikan Senin (28/1). Syamsul Bachri melanjutkan, pihaknya di DPR RI maupun di DPP Partai Golkar juga berpendapat, mungkin banyak kesalahan dan kekeliruan yang diperbuat mantan Presiden ke-2 RI tersebut. "Tetapi, jasanya kepada bangsa juga tidak kecil. Makanya, saya mengajak pihak-pihak yang masih mempersoalkan kasus hukum Pak Harto untuk dapat memahami kenyataan yang sebenarnya tergolong luar biasa yang merupakan persembahan almarhum bagi bangsa," katanya. Terhadap apa yang terus jadi kontroversi di ranah publik, terutama menyangkut pengusutan atas berbagai kasus hukum Pak Harto, Syamsul Bahri menilai, banyak di antaranya hanya dinyatakan cenderung secara tidak pada tempatnya. "Bagaimana pun, kita harus menempatkan Pak Harto sebagai seorang pemimpin bangsa yang pernah menghantarkan negara ini ke jenjang terhormat lengkap dengan berbagai prestasinya," katanya lagi. Karena itu, Syamsul Bachri kembali mengajak semua pihak agar dapat memahami secara bijak kiprah Pak Harto di era kepemimpinannya yang sebenarnya tergolong luar biasa itu, dan bukan sedikit penghargaan internasional telah mengalir ke Indonesia pada masa tersebut. "Biarlah beliau menghadap Sang Khalik secara tenang, kita maafkan segala kehilafannya," ujar Syamsul Bachri.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008