Jakarta (ANTARA News) - Pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditandai dengan acara mengheningkan cipta yang dilakukan pelaku pasar modal untuk Presiden Kedua RI, HM Soeharto, yang wafat pada Minggu (27/1). Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ery Firmansyah, mengajak manajemen PT Triwira Insanlestari Tbk yang kebetulan hari itu mencacatkan sahamnya di BEI untuk sejenak mengheningkan cipta, kemudian mengheningkan cipta dan doa juga dilakukan para pialang saham sebelum masuk sesi I perdagangan saham. "Mari kita mengheningkan cipta, karena beliau adalah Bapak Pembangunan. Banyak jasa beliau yang telah kita nikmati," kata Erry, di Jakarta, Senin. Tidak hanya itu, papan pengumuman di lantai bursa pun disertai kalimat "Kita Berduka Cita atas Meninggalnya Mantan Presiden RI, Soeharto". Sementara itu, analis Pasar Modal dari Corfina Capital, Hendra Bujang, mengakui bahwa ada pengaruh wafatnya Soeharto terhadap lambannya pergerakan indeks di BEI. "Secara psikologis ada. Dampaknya, pasti ada kelesuan untuk sementara waktu. Artinya, para pelaku pasar tidak akan terlalu aktif bertransaksi," katanya. Pada perdagangan hari ini indeks BEI ditutup melemah sebesar 38,44 poin menjadi 2.582,049 poin. Volume transaksi sebenyak 2,994 miliar saham dengan nilai Rp 5,738 triliun. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008