Cirebon (ANTARA News) - Kapal Tanker MT Pendopo yang mengangkut 150 ribu barrel naphta (jenis BBM) milik Pertamina terbakar di perairan Balongan Indramayu, Jawa Barat, Senin dinihari, dan sampai Senin sore api belum bisa dipadamkan. Sumber ANTARA News di Indramayu mengungkapkan, kapal dengan 20 ABK itu tengah berlangsung kegiatan bongkar BBM jenis Naphta yang berasal dari Kilang Minyak Cilacap di Single Buoy Morring yang terletak 12 mil laut dari Pelabuhan Khusus Balongan. Namun, tiba-tiba muncul api dari kamar mesin yang tidak bisa dikendalikan dengan alat pemadam portabel, bahkan beberapa ABK menderita sesak nafas sehingga diselamatkan ABK yang lain dengan sekoci penolong. Tiga ABK sampai saat ini masih dirawat intensif di RS Pertamina Balongan. Api dengan cepat merambat ke semua ruangan termasuk ruang kemudi , dan sampai saat ini masih terus dilakukan pemadaman oleh empat tug boat dan satu kapal khusus pemadam. Petugas pemadam berusaha memadamkan kobaran api supaya tidak memasuki ruang penyimpanan 150.000 barrel nafta, namun tampaknya belum membuahkan hasil karena api masih tetap berkobar dan terus mengancam tanki penyimpanan napfta. Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Denih Hendrata ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya kebakaran di kapal tanker di perairan Balongan itu dan sampai sore hari api masih belum bisa dipadamkan walaupun sudah ada lima unit tug boat yang dikerahkan. Naphta itu akan diolah di Kilang Balongan dan menghasilkan Light Naptha dan Heavy Naptha. Melalui unit Platformer heavy naptha ini akan diolah menjadi reformate beroktan 98 serta produk sampingan berupa LPG, demikian juga melalui unit Penex, light naphta akan diolah menjadi isomerat beroktan 87 dan produk sampingan berupa LPG. Dua unit Platformer dan Penex itu menghasilkan bensin tanpa timbal yang dikenal sebagai Program Langit Biru Balongan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008