Jakarta (ANTARA News) - Kekhawatiran resesi AS kembali menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, untuk ditutup melemah 1,47 persen. IHSG ditutup turun 38,444 poin menjadi 2.582,049 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 9,244 poin (1,64 persen) ke posisi 553,585. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News di Jakarta mengatakan pasar masih dikhawatirkan atas terjadinya resesi ekonomi AS. Selain itu, kata Krisna, para pelaku pasar masih bersikap hati-hati jelang pertemuan krusial Federal Reserve di AS. "Para pelaku pasar masih menunggu keputusan `The Fed` (pada pertengahan pekan ini) untuk menentukan kembali suku bunganya," katanya. Menurut Krisna, kondisi ini kembali menekan bursa global, terutama kawasan Asia yang sebagian besar turun tajam. "Kita masih mendingan turun 1,47 persen dibanding dengan (bursa) Tokyo yang turun hampir 4 persen, (bursa) Hongkong di atas 4 persen dan China 7 persen," jelasnya. Krisna mengungkapkan, penurunan indeks BEI ini masih ditahan oleh saham-saham berbasis batubara yang masih menguat. "Sektor batubara ini naik permintaan karena produsen batubara dari Australia mengalami banjir dan ditambah dari membaiknya laporan keuangannya," jelasnya. Dengan kondisi ini telah membuat saham-saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 168 dibanding yang naik 31, sedangkan 31 stagnan dan 221 tidak atif diperdagangkan. Saham-saham unggulan yang mengalami koreksi, seperti Perusahaan Gas Negara anjlok Rp400 menjadi Rp13.400, Telkom turun Rp250 ke level 9.100, Aneka Tambang turun Rp225 ke level Rp3.175, Bank Mandiri melemah Rp150 menjadi Rp3.150 dan Astra Internasional turun Rp500 menjadi Rp26.200. Sedangkan beberapa saham berbasis batubara yang masih menunjukkan pergerakan positif, seperti Bumi Resources naik Rp550 menjadi Rp6.500. Volume perdagangan mencapai 2,994 miliar saham dengan nilai Rp5,738 triliun dari 59.764 kali transaksi.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008