Karanganyar (ANTARA News) - Puluhan ribu orang, Senin siang, berjajar di sepanjang jalan dari Bandara Adisumarmo Solo hingga komplek pemakaman Astana Giribangun, di Karanganyar, Jawa Tengah, untuk memberi penghormatan sekaligus melepas mantan Presiden Soeharto ke tempat peristirahatan terakhir. Hampir di sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan mobil jenazah mantan penguasa Orde Baru tersebut, tampak masyarakat memadati pinggir-pinggir jalan sehingga iring-iringan mobil jenazah pun tidak bisa melaju cepat. Menurut rencana, Pak Harto dimakamkann sebelum zuhur, tetapi karena padatnya jalan-jalan menuju pemakaman, maka prosesi pemakaman baru dilakukan setelah pukul 12.00 WIB. Masyarakat yang berjajar di sepanjang rute perjalanan mobil jenazah itu berusaha memegangi mobil jenazah dan menaburkan bunga ke mobil tersebut. Banyak spanduk bertuliskan "Selamat Jalan Pak Harto" dibentangkan di atas jalan yang dilalui mobil jenazah. Setengah jam usai upacara pemakaman, hujan deras mengguyur kawasan Astana Giribangun dan sekitarnya. Saat hujan turun, Keluarga Cendana sudah meninggalkan Giribangun menuju ke Solo. Usai upacara pemakaman dengan Irup Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Keluarga Cendana tidak langsung ke Solo tetapi berdoa di atas pusara Pak Harto yang berada di antara Ibu Tien Soeharto dan Ny. Soma Haryomo (ibunda Ibu Tien Soeharto). Di Makam Argosari terdapat lima makam, yaitu ayah Ibu Tien, Ibunda Ibu Tien, Pak Harto, Ibu Tien, dan kakak perempuan Ibu Tien. Liang untuk Pak Harto sebenarnya sudah disiapkan sejak tahun 1976, namun lubang itu ditimbuni pasir. Ketika Pak Harto meninggal dunia di RSPP Jakarta, timbunan pasir itu diangkat lagi kemudian digantikan oleh campuran pasir lama dan baru. Mobil jenazah Pak Harto tiba di Astana Giribangun sekitar pukul 11.50 WIB, kemudian diusung oleh prajurit Kopassus, Marinir, Paskhas, dan Kostrad yang berjumlah 15 orang dengan peti jenazah yang diselimuti Bendera Merah Putih. Presiden didampingi Panglima TNI, Kapolri, KSAD, KSAU, dan KSAL menyambut kedatangan jenazah jenderal besar bintang lima di dalam makam tersebut. Sesampainya di liang kubur, tutup peti jenazah dibuka untuk mengubah posisi jenazah agar menghadap kiblat ketika dimakamkan, kemudian ditutup lagi dan tidak lama kemudian diturunkan ke dasar liang kubur. Kemudian dilanjutkan tabur bunga yang diawali Presiden SBY, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan keluarga.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008