Jakarta (ANTARA) - Layanan kesehatan Poli Pasar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi andalan berobat para pedagang.
Khalimah, pedagang sayuran tengah mengeluhkan pusing saat ditemui Antara di Poli Pasar, Pasar Induk Kramat Jati, Senin.
“Ini capek linu, makanya berobat ke sini. Kalau di sini enak enggak jauh-jauh, bisa sekalian kerja,” kata dia.
Hal senada disampaikan Mutmainah, penjaga lapak eceran di Pasar Induk Kramat Jati, yang juga merasa terbantu dengan adanya layanan kesehatan dari Dinas Kesehatan tersebut.
“Ini ada empat obat, untuk sakit gigi, batuk, saya juga ada gatal-gatal, jadi dikasih salep. Semuanya cuma bayar Rp10.000,” ujar dia.
Tak hanya para pedagang dan pekerja, perawat Poli Pasar, Ikhlas, mengatakan Poli Pasar juga banyak melayani sopir truk, mengingat Pasar Induk Kramat Jati merupakan pasar pusat jual beli dalam jumlah besar dari berbagai daerah.
“Keluhan paling banyak hipertensi, gula dan batuk pilek. Kalau di sini sudah tidak bisa ditangani akan dirujuk ke Puskesmas. Nantinya, dari Puskesmas juga bisa dirujuk ke RSUD,” kata Ikhlas.
Poli Pasar Induk Kramat Jati menempatkan tiga petugas yang terdiri dari perawat, dokter dan asisten apoteker. Pasien yang datang didaftar terlebih dahulu, kemudian diperiksa tekanan darah oleh perawat, lalu diperiksa keadaan fisiknya oleh dokter.
Selanjutnya, pasien akan diminta menunggu sembari apoteker menyiapkan obat.
Menurut Ikhlas, layanan kesehatan yang telah ada sejak 2014 itu telah mengeluarkan 2.308 Kartu Pengunjung yang dapat digunakan untuk satu keluarga.
“Sebulan sekitar 300 pasien, jadi rata-rata 15 orang per hari,” kata Ikhlas.
Poli Pasar Induk Kramat Jati buka Senin hingga Jumat mulai pukul 08.30 WIB sampai 14.00 WIB.
Baca juga: Pasar Induk Kramat Jati tetap beroperasi saat Pemilu 2019
Baca juga: Kementan sediakan posko pemantau harga pasar induk
Baca juga: Blewah dan timun suri paling dicari saat Ramadhan
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019