Bandung (ANTARA) - Sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kota Bandung dipadati ratusan orang tua murid yang akan melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sejak pagi hari.
Salah satu sekolah favorit di Kota Bandung, SMA Negeri 1 Bandung juga turut dipadati orang tua calon peserta didik sejak jam 05.30 WIB. "Tadi mereka sudah datang, ada yang datang jam setengah lima pagi, tadi saya dihubungi oleh satpam disini karena sudah banyak yang datang," kata Sekretaris PPDB SMA Negeri 1 Bandung, Rikki Ramdhani di Bandung, Senin.
Menurutnya hal tersebut disebabkan oleh para orang tua calon peserta didik yang masih belum mengetahui sistem PPDB terbaru. "Padahal (jika mengacu kepada) waktu pendaftaran, itu hanya dilihat apabila ada batas kuota yang sama, kalau ada yang sama baru dilihat waktu pendaftarannya," kata dia.
Kondisi yang sama juga terjadi juga di SMA Negeri 2 Bandung dengan dipadati oleh pendaftar sehingga antreannya tampak mengular hingga keluar gerbang.
Ketua Panitia PPDB SMAN 2 Bandung, Fredi Trisianly mengatakan untuk mengantisipasi antrean yang semakin mengular hingga ke jalan raya, pihaknya membuka ruang informasi agar orang tua calon perserta didik dapat masuk terlebih dahulu ke area sekolah. "Karena antrean dari jam 4 pagi, ruang informasi dari jam setengah tujuh sudah dibuka," kata Fredi di SMA Negeri 2 Bandung, Jalan Cihampelas, Kota Bandung.
Fredi menjelaskan alur pendaftaran PPDB memiliki tiga tahapan, yang pertama orang tua calon perserta didik di haruskan masuk ruang informasi terlebih dahulu untuk melakukan pengecekan berkas jalur pilihan yang akan digunakan dalam pendaftaran.
Setelah melakukan pengecekan berkas orang tua akan diarahkan ke ruang penentuan titik kordinat zonasi, selanjutnya melakukan pendaftaran dan mendapatkan nomor urut pendaftaran. "Dari ruang informasi ke ruang pemberkasan, setelah itu baru penentuan titik koordinat, baru dapat nomor urut," kata dia.
Sementara itu, Hendrawan yang merupakan orang tua calon peserta didik rela izin kerja demi mendaftarkan anaknya untuk menempuh proses pendidikan ke SMA Negeri 1 Bandung. "Saya izin dulu ke kantor. Izinnya dari hari Sabtu, saya kerja di perusahaan swasta di kota bandung," kata Hendrawan.
Hendrawan mengaku bersama puterinya saat datang lebih awal ke salah satu sekolah favorit di Bandung tersebut sekitar pukul 06.00 WIB. "Saya datang ke sini dari pukul 06.00 WIB, tetapi dapat nomor antrean 39," kata dia.*
Baca juga: Wagub Jabar tinjau hari pertama PPDB 2019 di Bandung
Baca juga: Ada 700 aduan PPDB diterima Disdik Kota Bandung
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019