Denpasar (ANTARA News) - Bendera Perserikatan Bangsa Bangsa ikut dipasang setengah tiang berdampingan dengan Bendera Merah Putih di halaman Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, tempat penyelenggaraan Konferensi PBB tentang Antikorupsi. ANTARA News melaporkan dari Denpasar Senin pagi, dari deretan ratusan tiang bendera bekas penyelenggaraan Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) tersebut, hanya dua yang dipasang bendera, yakni Bendera PBB dan Merah Putih, walaupun kegiatan itu diikuti utusan dari 140 negara. Menjelang pembukaan "The Second Season of The Conference of The States Parties To The United Convention Again Corruptions" (COSP II UNCAC), suasana di sekitar hotel tersebut terlihat lengang. Delegasi yang berdatangan menjalani pemeriksaan di pintu gerbang, kemudian sebagian terlihat menyempatkan berfoto dengan latar belakang sejumlah obyek, termasuk Bendera PBB dan Merah Putih. Sebagian delegasi langsung menuju tempat konferensi kedua negara-negara para pihak tersebut di balai sidang internasional (Bali International Convention Center/BICC). Suasana duka atas meninggalnya mantan Presiden Soeharto, tampaknya turut menyelimuti penyelenggaraan konferensi yang batal dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Widodo AS, yang mewakili Presiden SBY, telah hadir di lokasi konferensi yang akan berlangsung lima hari tersebut. Sementara Gubernur Bali Dewa Beratha, melalui Kepala Biro Humas dan Protokol, Anak Agung Gede Bagus Netra, menyampaikan imbauan kepada seluruh instansi dan warga setempat, untuk memasang bendera setengah tiang. Dari pemantauan sejak di Denpasar, kawasan Jalan Gatot Subroto, By Pass Ngurah Rai, hingga di kawasan wisata Nusa Dua, tak terlihat kesemarakan pemasangan bendera setengah tiang. Hanya kantor-kantor instansi pemerintah yang telah memasang bendera setengah tiang, sedangkan perkantoran perusahaan, pertokoan dan rumah-rumah penduduk, hanya satu-dua yang sudah memasang bendera setengah tiang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008