Solo (ANTARA News) - Ratusan masyarakat Dalem Kalitan di Solo, Jawa Tengah, mengadakan tahlil untuk mendoakan mendiang mantan Presiden H.M. Soeharto di Pendopo Dalem Kalitan, Minggu malam.
Pembacaan surat Yasin dan tahlil yang dilakukan oleh masyarakat dan keluarga besar Dalem Kalitan yang dipimpin imam Masjid Kalitan, Muhammad Wasim.
Kerabat Dalem Kalitan, Begug Poernomosidi yang juga Bupati Wonogiri mengatakan, tahlilan ini sebetulnya inisiatif pihak keluarga Dalem Kalitan, tetapi secara tiba-tiba masyarakat di Kota Solo berdatangan ingin ikut mendoakan Pak Harto.
"Kami keluarga besar Dalem Kalitan, meminta kepada masyarakat agar Pak Harto dimaafkan bila ada kesalahan semasa hidupnya dan mendoakan agar amal baiknya diterima di sisi Allah," kata Begug sebelum dimulai tahlilan.
Pihak keluarga Dalem Kalitan akan melaksanakan tahlilan ini selama tujuh hari secara berturut-turut.
Pembacaan surat yasin dan tahlil ini dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dan juga dihadiri mantan Wali kota Solo Slamet Suryanto, mantan Ketua PWI Solo HS Soemaryono.
Untuk rencana pemakaman Pak Harto pada Senin (28/1), di tempat pemakaman Giri Bangun, jenazah tidak singgah di Dalem Kalitan, jadi dari Bandara Adisumarmo langsung ke makam.
"Kerabat Dalem Kalitan yang akan mengantar sampai ke Giri Bangun rencananya diberangkatkan pada pukul 06.00 WIB dari Kalitan," katanya.
Suasana di Dalem Kalitan pada pukul 22.00 WIB malam ini terlihat banyak masyarakat yang terus berdatangan. Selain itu, juga berdatangan karangan bunga ucapkan belasungkawa dari para pejabat dan para kerabat keluarga Pak Harto.
Dari ratusan karangan bunga yang berjejer di halaman Dalem Kalitan di antaranya, ucapan bela sungkawa datang dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Ani SBY dan Wapres Yusuf Kalla dan Istri.
Karangan bunga bela sungkawa datang dari beberapa Kepala Daerah di Jawa, Kapolri, Kapolda Jateng, dan Akbar Tanjung mantan Ketua DPR. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008