Jakarta (ANTARA News) - Kedua putra proklamator, Meutia Hatta dan Guruh Soekarnoputra, melayat ke rumah duka Almarhum, HM Soeharto, di Jalan Cendana 8, Jakarta Pusat, Minggu. Putri Bung Hatta yang juga Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (PP), Meutia Hatta, mengatakan, dirinya berkesan terhadap sosok Pak Harto, karena menjadi wali pernikahannya. "Beliau juga memperhatikan makam ibu saya dan bapak saya," katanya. Sementara itu, putra bungsu almarhum Presiden Soekarno atau Bung Karno, Guruh Soekarnoputra, mengatakan, sebagai muslim dirinya secara pribadi memaafkan pak Harto. "Soal siapa keluarga yang akan datang ke pemakaman, nanti akan dirapatkan dahulu dengan keluarga," katanya. Ketika ditanya soal proses hukumnya, ia mengatakan, Indonesia itu negara hukum, hingga dalam menangani suatu hal tidak bisa mengedepankan perasaan. "Indonesia negara hukum, tidak ada alasan hukum yang ada, tidak bisa," katanya. Sementara itu, sejumlah tokoh berdatangan ke rumah duka, seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshidiqie, pengusaha, Setiawan Djodi, pembalap tanah air, Tinton Soeprapto, dan mantan Pangkopkamtib, Sudomo. Sementara itu, ratusan pelayat terus berdatangan ke kediaman mantan Presiden, HM Soeharto, di Jalan Cendana Nomor 8, Jakarta Pusat, untuk memberikan ucapan bela sungkawa. Pelayat terpaksa harus antri untuk dapat masuk ke rumah duka yang dijaga ketat oleh sejumlah Polisi Militer (PM) di dua pintu masuk ke rumah tersebut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008