Hal tersebut terjadi setelah Paraguay gagal menjaga keunggulan dua gol dan kebobolan dua gol sehingga harus puas dengan raihan satu poin dari laga kontra tim debutan turnamen tersebut.
"Lini tengah kami tidak mampu menjaga penguasaan bola, kami sangat kesulitan untuk memunculkan gaya permainan kami," kata Berizzo dalam komentar purnalaga dilansir Reuters.
Kendati demikain, Berizzo menyebut Qatar sebagai lawan yang tangguh sehingga hasil satu poin menjadi hadiah sekaligus hukuman bagi timnya.
"Kami menghadapi tim yang sangat baik dan kami seharusnya lebih banyak menciptakan permainan dari lini tengah," katanya.
"Hasil ini jadi hadiah sekaligus hukuman atas apa yang kami lakukan dalam laga tadi," ujar Berizzo melengkapi.
Baca juga: Tahan imbang Paraguay 2-2, Qatar lakoni debut positif
Paraguay unggul cepat lewat eksekusi penalti Oscar Cardozo yang kemudian digandakan pemain pengganti Derlis Gonzalez pada babak kedua.
Namun, keunggulan itu gagal dipertahankan Paraguay di tengah gempuran serangan Qatar yang terus berusaha mencari celah di lini pertahanan mereka.
Gol Almouz Ali dan Boualem Khoukhi bersarang ke gawang Paraguay dan mereka cukup beruntung Qatar gagal menciptakan peluang berarti kendati beberapa kali melancarkan serangan balik berbahaya jelang laga usai.
Paraguay selanjutnya akan menghadapi Argentina, yang tengah menjadi tim pesakitan usai kalah 0-2 dari Kolombia di laga pertama, pada Kamis (20/6) pagi WIB di Stadion Mineirao, Belo Horizonte.
Baca juga: Jelang lawan Jepang, Vidal sebut Chile adalah tim yang ditakuti
Baca juga: Profil Grup B, Messi dan upaya Argentina mengakhiri nirprestasi
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019