Sidoarjo (ANTARA News) - Warga tujuh desa dan warga Perum Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS) I yang tergabung dalam Gabungan Korban Lumpur Lapindo (GKLL) Sidoarjo, mengancam akan melakukan aksi demo besar-besaran Rabu (30/1) mendatang.
Sekretaris GKLL, Fairul Huda, di Sidoarjo, Minggu, mengatakan ketujuh desa warga korban lumpur itu masing-masing warga Desa Siring, Jatirejo, Renokenongo (Kecamatan Porong), Kedung Bendo, Ketapang, Kali Tengah (Kecamatan Tanggulangin) dan Kedung Cangkring (Kecamatan Jabon).
"Aksi unjuk rasa ini diperkirakan diikuti sekitar sepuluh ribu warga. Mereka akan berangkat dari terminal Porong Sidoarjo dan bergerak menuju Pendopo Pemkab Sidoarjo," katanya.
Ia menjelaskan bahwa aksi demo ini mengusung tuntutan agar PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) segera menyelesaikan pembayaran 80 persen untuk warga korban lumpur.
"Sekarang ini, telah terjadi diskriminasi kepada warga korban lumpur. Mereka yang menyetujui relokasi sudah dibayar lunas, sementara bagi warga yang meminta `cash and carry` hingga kini sisa 80 persennya belum dibayar," katanya.
Sementara itu, Ketua GKLL Joko Supartowo mengatakan aksi demo yang diperkirakan diikuti 10 ribu orang ini tidak akan memblokade jalan, melainkan langsung menuju Pendopo Pemkab Sidoarjo.
Menurut dia, aspirasi masyarakat ini akan disampaikan kepada Bupati Sidoarjo Win Hendrarso dengan harapan bupati dapat meneruskan ke PT MLJ dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
"Kami belum menyampaikan pemberitahuan aksi demo ini ke pihak kepolisian, kemungkinan baru Senin (28/1) besok," tambahnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008