Palu (ANTARA) - DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah secara tegas menolak wacana Kongres Luar Biasa (KLB) yang digagas sejumlah tokoh internal partai itu.

"Ini keputusan pleno. Kami menolak KLB dan kita tetap berada di barisan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," kata Sekretaris DPD Demokrat Sulteng Arta Razak di Palu, Minggu, menanggapi wacana KLB di partai itu.

Dia mengatakan KLB yang digagas Forum Penyelamat Partai Demokrat itu tidak punya alasan yang kuat dilaksanakannya KLB dan menyerahkan pimpinan partai ke Agus Harimurti Yudhoyono dari SBY.

Arta Razak mengatakan KLB hanya memungkinkan dilakukan jika ada hal-hal yang luar biasa dan mendesak. Itupun hanya dilakukan jika mendapat usulan 2/3 dari pengurus DPD dan DPC se-Indonesia.

"Ini Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Demokrat," katanya.

Arta Razak justru bertanya ke para penggagas KLB terhadap alasan mendasar dilakukannya KLB.

"Apa yang mendesak? Ini dulu yang harus dijawab oleh kelompok-kelompok yg ingin KLB," katanya.

Arta Razak mengatakan para kader yang ingin KLB tersebut sebetulnya tahu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat.

"Tapi mereka tidak memahami secara utuh. Mereka mestinya memberikan pendidikan kepada kami, tapi justru cara mereka tidak beretika dan beradab," katanya.

Dia mengatakan kader-kader senior Demokrat yang menginginkan KLB tidak punya hati nurani karena wacana itu digelindingkan saat Demokrat sedang dalam suasana berduka atas meninggalnya Ibu Ani Yudyono.

"Kita masih dalam suasana duka, belum kering pusara Ibu Ani Yudhoyono, tiba-tiba sudah bicara suksesi. Ini tidak beretika," katanya.

Arta Razak menegaskan DPD Demokrat tetap ingin bersama-sama SBY dalam membangun partai sampai nanti Demokrat menemukan kembali kejayaannya yang kedua kalinya pada 2024.

"Dan AHY the next president. Selama kita belum rebut kembali kejayaan Demokrat maka kami tetap bersama SBY," katanya.

"Kami tetap minta SBY yang memimpin Demokrat," katanya.

Menurut Arta Razak, kelompok penyelamat partai yang mendorong pelaksanaan KLB tersebut tidak mungkin melakukan gerakan itu dengan sadar tanpa ada kepentingan.

"Dalam pikiran kami, mereka ditunggangi pikiran dari luar. Karena di internal Demokrat kami sangat solid. Tidak mungkin mereka bergerak secara sadar tanpa ada kepentingan," kata Arta.

Arta mengatakan berdasarkan sejumlah alasan muat menolak KLB, maka DPD Demokrat Sulteng siap berada di barisan depan menolak KLB.
Baca juga: Demokrat Sultra tolak wacana Kongres Luar Biasa
Baca juga: Demokrat Sulbar nilai isu GMPPD "murahan"
Baca juga: Demokrat NTB tolak wacana KLBBaca juga: Majelis Partai Daerah Partai Demokrat Kalsel nilai KLB tidak relevan

Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019