Jakarta (ANTARA News) - "Saya sudah siap yassinan, saya sudah bawa buku Yassin. Ini hari yang sakral buat saya, tidak akan terulang dua kali seumur hidup," kata Sri Rochmanur, ibu lima anak yang ditemui dalam kerumunan pelayat di Jalan Cendana Jakarta, Minggu. Memang tidak hanya tokoh yang dekat dengan keluarga Soeharto yang melayat mantan Presiden itu, warga biasa, seperti Sri Sri Rochmanur (50) yang warga Pademangan, Jakarta, juga banyak yang berniat menginap di jalan Cendana untuk membacakan Yassin bagi Pak Harto. Ia juga mengaku sudah meninggalkan barang-barang berharga seperti perhiasan dan ATM-nya agar selama bermalam di Jalan Cendana terbebas dari ancaman kecopetan. Sejak ada berita bahwa Soeharto masuk RSPP, ibu berkerudung putih itu mengaku selalu memantau TV, dan begitu Soeharto wafat, ia pun langsung berangkat menuju Cendana dengan bus jurusan Senen. Ia tidak mengetahui letak Cendana, dan ia pun mengikuti saja ketika kondektur bus menyuruh dia turun di depan stasiun Gambir. Sri Rochmanur kemudian bertanya ke pada beberapa orang soal rute menuju Cendana, yang kemudian dia menempuh tujuannya itu dengan berjalan kaki mengikuti jalan layang kereta api ke arah Gondangdia. Mengenai alasannya ikut melayat ke rumah duka, ia mengaku karena merasa sangat sedih atas wafatnya jenderal bintang lima itu. Dia mengiyakan ketika ditanyai mengenai opininya bahwa Soeharto lebih baik dibandingkan dengan presiden selanjutnya. "Cari duit lebih gampang, kondisi juga lebih aman," katanya yang ketika ditemui sedang berdiri di trotoar sekitar enam rumah dari rumah duka. Ketika itu dia mengaku terus bertanya-tanya, bisa tidaknya dia masuk ke rumah duka dan mengatakan akan tetap di trotoar ini kalau dirinya tidak mendapat izin masuk. Menjawab pertanyaan, dia mengatakan, anaknya tidak seantusias dirinya terhadap Pak Harto dan tak bersedia menemaninya ke rumah duka.
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008