Jakarta (ANTARA News) - Mantan Presiden Soeharto dinilai sebagai pendengar yang baik bagi setiap keluhan dunia usaha dan mampu membangun industri sehingga pada masa pemerintahnya industri memberi kontribusi PDB (produk domestik bruto) sekitar 40 persen. "Beliau pendengar yang sangat baik bagi terhadap kesulitan dunia usaha," kata pengusaha nasional Rachmat Gobel di Jakarta, Minggu, ketika dimintai pendapatnya mengenai kepemimpinan Soeharto yang wafat hari ini. Rachmat yang merupakan generasi kedua penerus perusahaan elektronik hasil kerjasama dengan produsen elektronik Jepang itu, menceritakan dirinya pernah mengalami kesulitan dalam berusaha. "Pak harto mendengar dan mencermati setiap persoalan dan memberikan jalan keluar," katanya. Rachmat yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Teknologi, dan Kelautan menilai Soeharto telah mampu meletakkan dasar yang cukup kuat bagi perkembangan dunia usaha di Indonesia. Bahkan, sektor riil bergerak dengan cepat. "Pak Harto tidak terlalu peduli dengan makro ekonomi, yang terpenting baginya rakyat bisa bekerja dan sejahtera," katanya. Oleh karena itulah, industri saat itu bergerak dan terus dibangun untuk menggantikan ketergantungan impor Indonesia. Pada masa pemerintahannya, kata dia, Soeharto konsisten menjalankan rencana pembangunan lima tahun (repelita), sehingga Indonesia sempat mencapai swasembada beras. "Pada masa pemerintahannya Soeharto juga sangat memperhatikan nilai tambah, bagaimana industri dibangun mendapatkan nilai tambah yang lebih besar dari kekayaan alam Indonesia," katanya. Rachmat mengaku kehilangan seorang pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dunia usaha serta membantu mencarikan dan menunjukkan jalan keluar.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008