Sydney (ANTARA News) - Mantan Presiden Soeharto dipuji oleh Australia kendati perlakuannya terhadap hak asasi manusia waktu itu kurang menggembirakan, kata mantan Menteri Luar Negeri Australia, Alexander Downer, Minggu. Soeharto meninggal pada Minggu dalam usia 86 tahun. "Ia memiliki visi yang sangat baik untuk membangun masyarakat Asia Tenggara yang kuat, dan memandang positif tentang Australia merupakan bagian dari visinya," kata Downer seperti dikutip kantor berita Australia, AAP. Soeharto, yang berkuasa selama 32 tahun sebelum ia ditumbangkan pada 1998 hanya sekali berkunjung ke Australia, dan hanya beberapa jam saja. Hubungan para pejabat Australia dengan Soeharto berbunga-bunga di masa Perdana Menteri Paul Keating, yang melakukan kunjungan sebanyak enam kali dalam empat tahun menjabat perdana menteri. Pada 1995, Keating dan Soeharto menyepakati pakta pertahanan yang kemudian dibatalkan oleh Indonesia pada 1999 ketika Canberra memimpin pasukan koalisi di Timor Timor menyusul kemerdekaan bekas provinsi Indonesia itu. Indonesianis, Greg Fealy dari Universitas Nasional Australia di Cenberra, menilai bahwa Keating tidak sendirian memuji jenderal purnawirawan itu. "Umumnya, pemerintah Australia berturut-turut sangat puas bahwa Soeharto adalah presiden Indonesia," kata Fealy. Memang, pada umumnya, sikap terlalu pro-Barat dan menaruh penekanan terhadap stabilitas dalam negeri Indonesia, dan dengan itu melindungi Australia dari banyak kesulitan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008