Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dan politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Hadi Soesastro, menilai keberhasilan mantan Presiden Soeharto menangani ekonomi dan politik dapat dijadikan sebagai catatan positif bagi negara ini. Kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu, Hadi menjelaskan sejumlah kebijakan yang dilakukan mantan Presiden Soeharto selama 32 tahun memimpin lebih banyak diarahkan kepada pembangunan nasional berbasiskan program-program ekonomi kerakyatan. Ia menuturkan, di masa kepemimpinan Soeharto keadaan negeri ini ketika dimulainya Orde Baru tidak begitu baik terlihat dari krisis ekonomi yang diwariskan oleh Orde Lama. "Selama 15 tahun, pemerintahan ketika itu harus berjuang melepaskan diri dari krisis yang di ambang kebangkrutan. Pak Harto selanjutnya mengambil langkah dengan melakukan rekonsiliasi dengan program Repelita-nya," katanya. Membaiknya ekonomi hingga kepemimpinan Soeharto lengser pada tahun 1998, ujarnya, terlihat dari indikator makro seperti peningkatan pendapatan nasional, membaiknya daya beli masyarakat, nilai tukar yang lebih kuat, produksi sumber daya alam yang terus meningkat. Sedangkan di tataran mikro, kebijakan fokus pada upaya peningkatan produksi pertanian, peningakatan kesehatan, pendidikan dan penurunan angka kemiskinan. "Di bidang pertanian terlihat jelas ketika Indonesia pernah mencapai swasembada pangan hingga mendapat penilaian positif dari masyarakat internasional," katanya. Seharusnya, sebagai negara agraris Indonesia tidak selayaknya menjadi pengimpor hasil-hasil pertanian seperti saat ini. "Apakah hal ini masih diteruskan ke masa-masa mendatang. Kalau ini yang terjadi, maka sulit bagi kita mengatakan bahwa ekonomi kerakyatan sudah bangkit kembali seperti di masa lalu," tegasnya. Di bidang politik, Hadi juga berpendapat pemerintahan Orde Baru tergolong kuat karena selain memiliki sistem kepemimpinan yang lebih tegas juga dikawal figur-figur menteri atau pembantu yang memiliki kesamaan pandangan. "Bukan untuk membandingkan dengan kepemimpinan Soeharto dengan kepemimpinan sesudahnya, pemerintahan saat ini lebih dihadapkan pada perubahan lingkungan politik yang lebih terbuka akibat berkembangnya demokrasi di tanah air," katanya. Di bidang politik luar negeri, ujarnya, selama kepemimpinan Soeharto juga mendapat sorotan dunia seperti memperbaiki kembali hubungan Indonesia-Malaysia setelah sebelumnya sempat dikonfrontasi, dan peran Indonesia meningkatkan stabilitas keamanan di regional ASEAN dan Asia Pasifik. "Tentu sederet prestasi yang luar biasa dari kepemipinan beliau yang tidak bisa dilupakan. Namun, kalaupun ada hal negatif seperti berkembangnya kronisme yang mengakar di semua bidang kehidupan, tentu ini adalah bagian kedua dari cerita soal Pak Harto," ujarnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008