Melbourne (ANTARA) - Dua pesawat ringan bertabrakan di udara saat pendekatan terakhir ke aerodrome wilayah di Selandia Baru pada Ahad dan menewaskan kedua pilot, kata polisi.

Empat penerjun payung di salah satu pesawat tersebut telah melompat tak lama sebelum pesawat tersebut bertabrakan dengan pesawat lain, satu pesawat latih, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad sore. Satu helikopter, yang juga sedang bersiap mendarat, berhasil menghindari tabrakan itu.

Polisi mengatakan kedua pesawat tersebut seketika jatuh akibat tabrakan, dan menghantam tanah di sebelah selatan Hood Aerodrome di dekat Kota Masterton.

Belum ada keterangan mengenai kemungkinan penyebab tabrakan itu dan polisi tidak menyiarkan nama korban, dan mengatakan mereka masih berusaha menemukan anggota keluarga korban.

Beberapa saksi mata mengatakan kepada media Selandia Baru bahwa mereka mendengar suara ledakan keras dan melihat kedua pesawat tersebut jatuh berputar-putar.

Stuff.nz., jejaring berita Selandia Baru, mengutip keterangan seorang instruktur pilot setempat yang mengatakan aerodrome itu tidak dibatasi sampai ketinggian 9.500 kaki, tapi pilot diharuskan mencatat gerakan mereka melalui saluran radio berbagi.

Satu pesawat milik Skydive Wellington sementara satu lagi Wairarapa Aero Club. Hood Aerodrome dimiliki dan dioperasikan oleh Marterton District Council.

"Kami memiliki masyarakat dengan ikatan kuat di Hood Aerodrome dan kecelakaan itu telah sangat mengguncang masyarakat tersebut," kata dewan itu di dalam satu pernyataan yang disiarkan di jejaringnya.

Baca juga: Tiga tewas dalam tabrakan pesawat di udara Alaska
Baca juga: Pesawat penumpang tabrakan dengan kendaraan di bandara Los Angeles
Baca juga: Pesawat tempur Swiss tabrakan di Belanda jelang pameran dirgantara

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019