"Dengan adanya dua pilihan angkutan darat tersebut maka akses dari dan ke bandara ke pusat kota akan mudah tercapai," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Yogyakarta, Minggu
Hal itu disampaikan saat dirinya dudampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi meninjau Terminal Bus Type A Giwangan yang akan menjadi terminal ditingkatkan pelayanannya.
Dikatakan Menhub pula, adanya kemudahan akses transportasi itu juga dalam upaya pemerintah mendukung sektor pariwisata tidak saja di Yogyakarta tapi juga Jawa Tengah seperti ke Borobudur dan Solo.
Agar angkutan darat (kereta api dan bus) menjadi pilihan masyarakat sehingga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, Menhub katakan, akan ada upaya untuk memperbaiki fasilitas di terminal Giwangan.
"Terminal Giwangan akan dikelola Kemenhub menjadi suatu terminal yang layak seperti bandara," kata Menhub.
Kemenhub juga mengundang pihak swasta, khususnya perusahaan otobus, untuk turut serta memperbaiki angkutan darat seperti dengan menyediakan bus yang lebih baik.
"Kita akan tingkatkan layanan kepada publik bahwa terminal juga bisa menjadi suatu tempat yang nyaman," kata Menhub.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, salah satu konsep terminal seperti bandara adalah terminal bus akan dibagi beberapa zona.
"Jadi nanti di terminal akan ada zona yang boleh dimasuki penumpang bertiket dan non tiket, serta ada zona yang nanti hanya boleh dimasuki penumpang memiliki tiket saja," kata Dirjen Budi.
Kemenhub, kata dirjen, secara bertahap mulai tahun 2019 memulai program ekosistem transportasi massal di terminal bus, sehingga bisa menjadi pilihan utama masyarakat.
Baca juga: KAI operasikan KA Bandara Internasional Yogyakarta
Baca juga: Tidak ingin senasib Kertajati, Rini minta YIA buat program menarik
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019