Surabaya (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum DPP PAN, Prof DR HM Amien Rais MA mengingatkan pemerintah agar memaafkan mantan Presiden Soeharto. "Kalau saya memaafkan Pak Harto itu mengingatkan agar jangan sampai kasus Pak Harto tak ada pemecahan dalam waktu hampir 10 tahun," katanya, di Surabaya, Minggu. Mantan Ketua MPR mengemukakan hal itu saat menutup Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II DPW PAN Jatim yang dihadiri 165 pengurus DPD PAN se-Jatim. Namun pernyataan tokoh reformasi yang dikenal vokal terhadap Soeharto itu disampaikan pukul 12.30 WIB, sedang Pak Harto meninggal dunia pada pukul 13.10 WIB. Dalam kesempatan itu, Amien Rais mengaku sudah mendengar kabar bahwa kondisi kesehatan Soeharto sudah sangat kritis dan tinggal hitungan jam. "Karena itu, saya minta pemerintah mengambil langkah hukum secepatnya. Kalau bisa ya memaafkan Pak Harto, karena kondisinya sudah tinggal hitungan jam," katanya. Guru Besar UGM Yogyakarta itu menyayangkan bila pemerintah tidak mengambil sikap sampai Pak Harto tutup usia. "Kalau masalah hukum belum ada, tentu akan menjadi preseden buruk bagi masyarakat kita di mata masyarakat internasional," katanya. Dalam kesempatan itu, Amien Rais juga mengkritik sikap pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla yang hanya menjalankan kebijakan populis. "Pemerintah seharusnya memiliki grand design yang signifikan untuk mengangkat bangsa dan masyarakat dari keterpurukan, bukan hanya mementingkan popularitas, tapi akhirnya benar-benar terpuruk," katanya. Tentang kemungkinan pencalonan dirinya secara Calon Presiden (capres) dalam Pilpres 2009, ia mengaku tidak akan maju lagi, namun dirinya mendorong Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir untuk menjadi capres. "Kalau saya belum ada tanda-tanda dari langit, tapi saya jelas tidak akan maju lagi. Kalau PAN mampu mendapatkan 15 persen suara dalam Pemilu 2009, saya minta Pak Soetrisno Bachir maju," kata Ketua Majelis Pertimbangan DPP PAN itu. Rakerwil II PAN Jatim yang dibuka Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir pada 26 Januari itu membahas masalah caleg, pilgub, dan pemenangan Pemilu. (*)
Copyright © ANTARA 2008