Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyatakan haul 51 tahun pendiri pendidikan Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua), sebagai pemersatu umat Islam di Tanah Air.

"Haul kali ini menjadi simpul kebangsaan mempersatukan elemen bangsa, utamanya muslimin dan muslimat di seluruh daerah di Indonesia," ucap Longki Djanggola dalam sambutannya pada Haul 51 Tahun Guru Tua, Sabtu.

Ia mengemukakan, lewat haul Guru Tua umat Islam dari berbagai penjuru daerah yang hadir, terikat dalam emosional. Haul Guru Tua di hadiri sekitar 75.000 umat Islam, para undangan dan abnaulkhairaat dari berbagai daerah di Tanah Air.

Di hadapan puluhan ribu tamu haul, Gubernur menyatakan mendukung penuh usulan Guru Tua menjadi pahlawan nasional. "Saya harap semua kelengkapan data, dokumentasi dan rekam jejak Guru Tua telah di persiapkan dengan baik dan lengkap".

Gubernur juga berharap agar para tokoh nasional untuk membantu mendorong usulan Guru Tua sebagai pahlawan nasional.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulteng juga mengajak tamu haul untuk mengirimkan doa kepada korban gempa, tsunami dan likuefaksi yang wafat saat peristiwa 28 September 2018 lalu. Usulan Guru Tua sebagai pahlawan nasional, juga di dukung sepenuhnya oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies menyebut Guru Tua sepanjang hidupnya di hibahkan untuk pengabdian terhadap pembangunan bangsa Indonesia. "Kiprahnya, hidupnya, di hibahkan untuk bangsa ini," ujarnya.

Baca juga: Ma'ruf Amin hadiri haul 51 tahun Pendiri Alkhairaat di Palu

Baca juga: Ribuan warga muslim hadiri haul Guru Tua di Palu

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019